Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, IHSG berpeluang melanjutkan tren penguatannya meskipun dibayangi aksi ambil untung jangka pendek. Sejumlah isu individual emiten akan menjadi katalis pergerakan IHSG.
"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.880 dan resistance di 4.940 cenderung positif," ujar David Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital dalam Market Research, Senin (25/4).
IHSG akhir pekan lalu berhasil melanjutkan tren penguatannya tutup di 4914,737 atau menguat 11,647 poin (0,24%) setelah bergerak naik turun 33 poin. Ini merupakan posisi penutupan tertingginya sejak perdagangan 7 Juli 2015 lalu. Sepanjang tahun ini IHSG telah menguat 7% (YTD).
Hal Ini mengindikasikan tren bullish pasar saham sepanjang tahun ini. Penguatan IHSG akhir pekan lalu terutama ditopang aksi beli selektif atas saham unggulan di perbankan, telekomunikasi, dan konsumsi.
Selain ditopang kondisi pasar saham eksternal yang kondusif, tren positif pasar juga ditopang sejumlah isu individual emiten sektoral seperti rilis laba 1Q16 dan rencana pembagian dividen.
Selama sepekan IHSG berhasil menguat 1,89% dengan dukungan pembelian bersih asing mencapai Rp 1,4 triliun. Minat beli cenderung meningkat sepekan kemarin tercermin dari nilai transaksi rata-rata harian di Pasar Reguler mencapai Rp 4,80 triliun dibandingkan rata-rata harian Maret lalu di Rp 4,6 triliun. Saham perbankan, properti, infrastruktur, dan tambang menjadi penopang penguatan IHSG sepekan terakhir.
Sedangkan dari eksternal, pergerakan bullish harga minyak mentah dan sejumlah komoditas logam lainnya menjadi faktor positif penguatan saham sektor berbasis komoditas. Data perekonomian China yang cenderung membaik menjadi katalis penguatan harga komoditas tambang.
Sementara itu Wall Street akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Saham sektor energy kembali menjadi penopang penguatan indeks saham, sedangkan saham berbasis teknologi cenderung koreksi setelah sejumlah rilis laba emiten 1Q16 yang berbasiskan teknologi kurang menggembirakan. Indeks DJIA menguat 0,12% di 18003,75 dan indeks Nasdaq koreksi 0,8% di 4906,23.
Namun sepekan indeks DJIA dan S&P berhasil menguat 0,6% dan 0,5% melanjutkan tren penguatan pekan sebelumnya. Harga minyak mentah sepekan kemarin naik 8,35% menjadi salah satu katalis penguatan di Wall Street.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News