Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
JAKARTA. Menjelang penutupan sesi I Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa efek berkapitalisasi besar mulai luruh. Saat indeks maju 0,4% ke 3.902,94, tiga saham malah meluncur ke bawah.
Pertama adalah saham perkebunan seperti PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (LSIP) yang tenggelam 1% ke Rp 2.450. PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) bernasib sama dengan kehilangan 2% ke Rp 245.
Saham bereaksi negatif atas penurunan harga komoditas di pasar futures. Harga karet amblas ke titik terendah dalam delapan bulan terakhir. Kontrak pengiriman untuk November berada di 265,5 ten per kilogram. Nilai itu setara dengan US$ 3.339 per metrik ton. Sebelumnya, karet sempat diperdagangkan di 267,2 yen di Tokyo Commodity Exchange.
Kondisi serupa juga menimpa saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Saham produsen nikel terbesar urutan kedua di Indonesia itu turun 2,2% ke Rp 1.340, menuju penutupan terendah April 2009. CIMB Group Holding Bhd menurunkan estimasi saham ke Rp 1.460 dari Rp 1.710.
Terakhir adalah saham milik PT Indospring Tbk (INDS) yang justru mencatat kenaikan 5,9% ke Rp 5.350. Perusahaan berencana membagi dividen sebesar Rp 160 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News