kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut indikator data yang bisa menjadi sentimen penggerak IHSG hari ini (9/7)


Jumat, 09 Juli 2021 / 05:30 WIB
Berikut indikator data yang bisa menjadi sentimen penggerak IHSG hari ini (9/7)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini diperkirakan bergerak stagnan. Setelah IHSG pada Kamis (8/7), IHSG melemah 0,07% di level 6.039. 

IHSG dibebani sektor konsumser non-cyclical (-0,979%), kesehatan (-0,929%), Industrials (-0,672%), Infrastructures (-0,496%), Energy (-0,492%), Consumer Cyclicals (-0,182%), Transportation & Logistic (-0,115%) dan Basic Materials (-0,03%). Namun IHSG ditopang penguatan sektor teknologi (0,384%), keuangan (0,479%), properti & real estate (0,835%) tapi tidak signifikan. 

Menurut Regina Fawziah Analis Erdikha ELite Sekuritas, pergerakan IHSG pada hari Kamis cenderung mix. Dimana IHSG pada sesi 1 hingga awal sesi 2 IHSG cenderung masih bertahan di zona hijau, meskipun setelahnya bergerak melemah ke zona merah lantaran kasus Covid-19 domestik yang hingga kini terus mencatatkan rekor tertingginya selama pandemi. 

Baca Juga: IHSG terkoreksi pada Kamis (8/7), dipengaruhi sentimen penambahan kasus Covid-19

Sebelumnya IHSG sempat bertahan di zona hijau karna rilisnya data indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya yakni 107,4 dari 104,4. Angka ini mengindikasikan tingkat kepercayaan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup optimis selama enam bulan mendatang di tengah merebaknya sentimen negatif terkait kenaikan kasus Covid-19 di domestik. 

Namun, berbeda dengan rilis IKK tersebut nampaknya IHSG diakhir sesi kembali goyah dengan kenaikan kasus Covid-19 yang ada saat ini. "Kami melihat bahwa saat ini para pelaku pasar cenderung dilema dengan kondisi yang ada, terkadang mereka optimis dengan recovery yang akan terjadi," jelas Regina dalam riset. 

Adanya katalis-katalis positif dari eksternal yang membuat kekhawatirannya akan kondisi saat ini mereda. Namun angka kenaikan kasus harian yang terjadi di domestik juga masih turut menjadi perhatian para pelaku pasar, sehingga membuat mereka dilema dengan kondisi yang ada saat ini.

Baca Juga: IHSG melemah 0,07% ke 6.039 di perdagangan Kamis (8/7), net buy asing Rp 132,1 miliar

Penyebaran virus Corona varian terbaru ini terbilang cukup cepat, meskipun program vaksinasi tengah berjalan. Nyatanya kenaikan kasus terus bertambah hingga hari ini. Selain karena dilema, pelaku pasar juga cenderung wait and see apakah target pemerintah dalam PPKM Mikro Darurat ini akan tercapai pada pekan depan. 

Pemerintah ingin menekan angka penyebaran hingga di bawah 10.000 untuk hariannya. "Berhasil atau tidaknya kebijakan ini akan terlihat setidaknya satu minggu ke depan, mengingat adanya masa inkubasi virus corona," ujar Regina. 

Katalis positif dalam negeri seolah minim karena katalis mengenai kenaikan kasus Covid-19 kini kembali dominan. 

Pada Jumat (9/7), ada beberapa indikator ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar. Diantaranya dari China akan rilis terkait tingkat inflasi selama bulan Juni yang diproyeksikan cenderung stagnan di level 1,3% seperti sebelumnya. 

Kemudian untuk MoM cenderung tumbuh positif di range 0-0,1% dari sebelumnya yang masih terkontraksi -0,2% berdasarkan proyeksi Trading Economics. 

Baca Juga: IHSG melemah 0,07% ke 6.039 di perdagangan Kamis (8/7), asing borong BBRI, BMRI, INCO

"Maka berdasarkan beberapa katalis di atas, kami memperoyeksikan IHSG pada hari Jumat (9/7) diperkirakan bergerak konsolidasi pada range level support 6.000 dan level resistance 6.100," proyeksi Regina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×