Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (4/3) ditutup menguat 2,38% ke level 5.650.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat kenaikan tersebut disebabkan oleh sentimen utama keputusan The Fed menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin (bps) menjadi 1%-1,25% lebih awal dari jadwal Federal Open Market Committee (FOMC).
Meski menguat, Valdy melihat IHSG rawan terhadap aksi profit taking pada perdagangan hari ini. Pasalnya teknikal rebound signifikan dalam dua hari terakhir tidak didukung oleh peningkatan volume transaksi.
Baca Juga: IHSG melonjak 2,38% ke 5.650 pada akhir perdagangan hari ini
"Oleh sebab itu sebaiknya berhati-hati dalam merespon peluang akumulasi beli terutama pada saham-saham bluechip seperti ASII, BBCA, BBNI, HMSP dan INDF pada hari ini," jelas dia, Rabu (4/3).
Valdy memprediksi besok IHSG akan bergerak resistance di 5.700 dan support 5.540. Konfirmasi rebound ke kisaran 5.650-5.700 bisa dijadikan sebagai sinyal beli.
Sebaliknya koreksi teknikal ke 5.600 merupakan indikasi awal terbentuknya fase bullish reversal dari penguatan IHSG dalam dua hari terakhir.
"Sentimen utama untuk besok masih dari keputusan the fed untuk memangkas The Fed rate lebih awal dari jadwal FOMC pada 18 Maret 2020 mendatang," ujar Valdy.
Dari dalam negeri, pemerintah berencana mengeluarkan paket kebijakan baru sebagai stimulus ekonomi untuk meredam dampak negatif virus corona atau COVID-19. Paket kebijakan kali ini akan lebih fokus mengatur tentang sektor manufaktur terutama ketersediaan bahan baku di tengah terganggunya supply dari China.
"Rencana kebijakan fiskal lain juga dapat mendorong kenaikan confidence investor di pasar modal Indonesia. Investor cenderung bersikap wait and see terhadap hal-hal di atas. Sikap ini yang dapat memicu aksi profit taking besok, namun untuk jangka menengah sudah dapat terindikasi bullish reversal," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News