kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Berhasil amankan posisi, peringkat utang anak TLKM naik


Selasa, 18 Januari 2011 / 08:58 WIB
Berhasil amankan posisi, peringkat utang anak TLKM naik


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Moody's Investors Service mengerek peringkat surat utang divisi seluler PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Telkomsel menjadi Baa1 dari sebelumnya Baa2. Hasil pemeringkatan itu menandakan Telkomsel mampu mempertahankan posisinya sebagai pemain dominan di pasar seluler Indonesia.

Peringkat ini berprospek stabil. "Peringkat itu mereflekasikan kuatnya finansial dan operasional Telkomsel dipicu kemampuannya untuk terus bertumbuh," papar Simon Wong, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's, dalam pernyataan resminya, kemarin (17/1).

Moody's juga menilai bahwa pemeringkatan tersebut mencerminkan membaiknya likuiditas Telkomsel. Apalagi, Telkomsel adalah anak emas TLKM. Jika mengacu pada neraca keuangan per September 2010, Telkomsel menyumbang sekitar 42,3% dari total pendapatan TLKM yang mencapai Rp 52,12 triliun. Dengan kata lain, pendapatan Telkomsel hingga triwulan ketiga tahun lalu mencapai senilai Rp 22,05 triliun.

Adapun posisi kas dan setara kas TLKM hingga September 2010 mencapai Rp 8,9 triliun. TLKM juga masih memiliki saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya senilai Rp 19,62 triliun.

Jumlah pelanggan Telkomsel juga meningkat sekitar 16,7% menjadi 93,13 juta pelanggan dari sebelumnya 79,774 juta pelanggan. Selama ini, Telkomsel adalah pemain dominan di pasar seluler dalam negeri. Operator pengusung merek Simpati ini menguasai 47% pangsa pasar seluler domestik.

Secara umum, sang induk, yakni TLKM memang masih menguasai pasar telekomunikasi dalam negeri. Selain seluler, TLKM juga pemain dominan di pasar sambungan tetap (fixed line) yaitu sebesar 99%, fixed wireless sebesar 57%, serta layanan data dan internet hingga mencapai 70%.

Analis BNI Securities, Akhmad Nurcahyadi, menilai kenaikan peringkat ini bisa memberikan sentimen positif bagi Telkomsel dan TLKM. "Artinya, default (risiko surat utang) perusahaan ini minim dan perusahaan mampu mengatur efisiensi," kata dia.

Pernyataan Moody's turut mengerek harga TLKM, yang kemarin ditutup naik 1,33% menjadi Rp 7.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×