kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berharap peningkatan transaksi dari revitalisasi kontrak olein


Senin, 05 Agustus 2019 / 19:35 WIB
Berharap peningkatan transaksi dari revitalisasi kontrak olein


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jakarta Futures Exchange (JFX) atau Bursa Berjangka Berjangka (BBJ) memproyeksikan transaksi kontrak olein akan lebih likuid dan meningkat di akhir tahun ini berkat program revitalisasi yang sudah berjalan.

Sejak 16 Juli 2019, revitalisasi kontrak olein sudah berjalan dan menarik open trade sebanyak enam lot per hari di akhir Juli 2019. 

Direktur Utama Bursa Jakarta Futures Exchange Stephanus Paulus Lumintang menargetkan di akhir tahun ini jumlah transaksi olein khususnya olein dengan volume 10 ton (ole10) bisa mencapai minimal 100 lot per hari. Di tahun 2020 dan 2021, Paulus menargetkan transaksi ole10 bisa mencapai 2.000 ton-3.000 per hari.

Baca Juga: Volume transaksi BBJ kuartal-I tersokong emas loco

Paulus menjelaskan revitalisasi kontrak olein memungkinkan untuk menambah likuiditas dan naiknya transaksi di pasar karena JFX berhasil menyediakan liquidity provider.

"Saat ini para pialang maupun investor bimbang untuk masuk pasar karena susah untuk keluar, tetapi dengan adanya liquidity provider yang siap menjadi risk taker, mereka bisa menyediakan kebutuhan pasar dan melikuidasi pasar di kondisi apapun, ini bentuk revitalisasi kami," kata Paulus, Senin (5/8) dalam acara Diskusi Kontrak Multilateral Ole10.

Jika transaksi olein berhasil meningkat, hal ini akan sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan transaksi multilateral untuk tiap pialang dari 5% menjadi 15%.

Baca Juga: BBJ mencabut keanggotaan Millenium Penata Futures

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan selama ini transaksi multilateral 5% pada setiap pialang hanya berputar dan sudah diskenariokan para pialang demi hanya memenuhi kewajiban.

"Secara bertahap kami akan naikkan wajib transaksi hingga capai 15%, hal ini mungkin terjadi karena kebutuhan akan olein memang besar di Indonesia," kata Indrasari. 

Peningkatan transaksi multilateral bisa bermanfaat untuk pembentukan harga (price discovery), aktivitas lindung nilai (hedging), dan dapat dilakukan serah terima fisik komoditi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×