kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berharap bisnis ASRI tetap melaju


Rabu, 08 Maret 2017 / 08:40 WIB
Berharap bisnis ASRI tetap melaju


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bisnis properti masih melambat di awal tahun ini. Satu indikasinya, harga saham emiten properti, yang tecermin dalam pergerakan indeks properti di Bursa Efek Indonesia, justru menyusut. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks properti menurun 1,58% menjadi 509,63.

Meski demikian, pergerakan saham salah satu emiten properti, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) masih positif. Sejak awal tahun ini, harga saham ASRI sudah naik sekitar 7,87%.

Tapi kinerja ASRI sepanjang tahun lalu dinilai masih di bawah ekspektasi. Gani, analis Buana Capital, menyebutkan, pendapatan pra penjualan (marketing sales) ASRI di 2016 naik 77% year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,4 triliun. Tapi pertumbuhan ini tak sesuai target manajemen yang senilai Rp 5 triliun. "Pencapaian ini hanya 68% dari target perusahaan yang terlalu agresif," kata dia kepada KONTAN, Selasa (7/3).

Gani memprediksi pada tahun ini ASRI masih bisa membukukan pertumbuhan marketing sales, namun hanya tipis mengingat pasar properti masih lesu. Dia memproyeksikan, marketing sales ASRI tahun ini hanya tumbuh 10% (yoy) menjadi Rp 3,8 triliun. Proyeksi Buana Capital setara 76% dari target manajemen ASRI senilai Rp 5 triliun.

Gani juga mengestimasi tahun ini ASRI akan meraih laba bersih Rp 1,07 triliun. Proyeksi itu meningkat dibandingkan proyeksi laba bersih tahun lalu senilai Rp 913 miliar.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi menyebut, pada kuartal III-2016, pendapatan segmen real estate ASRI menyusut 14,74% (yoy) jadi Rp 1,62 triliun. Penurunan itu dipicu rendahnya penjualan office building. Pelemahan juga dirasakan pada bisnis hospitality dan infrastruktur. "Hanya bisnis pariwisata yang naik, tapi kontribusinya rendah," ungkap dia.

Di kuartal III-2016, laba bersih ASRI tumbuh 326% (yoy) menjadi Rp 664 miliar. Namun pencapaian ini didukung keuntungan selisih kurs sebesar Rp 272 miliar.

Kinerja ASRI

Dari kondisi tadi, Akhmad melihat kinerja ASRI belum stabil. Pasalnya, pendapatan turun, sementara laba naik, tapi belum disokong operasional. Dia melihat pada tahun ini seharusnya relaksasi kebijakan loan to value (LTV) akan memberi prospek cerah bagi properti ASRI.

Tahun ini, ASRI bakal mengembangkan proyek residensial tahap ketiga di kawasan Alam Sutera. Emiten ini juga menyiapkan belanja modal senilai Rp 1 triliun untuk menambah land bank di Serpong Utara. Kelak, di kawasan ini akan dibangun rumah, apartemen dan area komersial.

Akhmad masih merekomendasikan hold saham ASRI dengan target Rp 390 per saham. Adapun Gani meningkatkan rekomendasinya menjadi buy dengan target Rp 433 per saham. Alasan Gani, beban bunga ASRI rendah, sehingga bisa mengangkat laba bersih pada tahun ini.

Analis Sinarmas Sekuritas James Wahjudi masih merekomendasikan neutral saham ASRI dengan target Rp 515 per saham. Dia menghitung, pendapatan ASRI tahun ini mencapai Rp 3,83 triliun, tumbuh 50% dari estimasi 2016 senilai Rp 2,56 triliun. Laba bersihnya diprediksi Rp 1,24 triliun, meningkat 63% dibandingkan estimasi 2016 yang sebesar Rp 759 miliar.

Harga saham ASRI pada transaksi kemarin (7/3) ditutup menguat 0,54% menjadi Rp 370 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×