Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Berbarengan dengan lonjakan di pasar saham, rupiah ikut menguat terhadap dollar AS. Indeks dollar yang koreksi pasca akibat tekanan pengumuman Quantitative Easing 3 semalam turut mendukung penguatan rupiah hari ini.
Pagi ini pukul 09.40 WIB, rupiah lebih perkasa di level Rp 9.570 per dollar AS, ketimbang penutupan di hari sebelumnya pada Rp 9.599 per dollar AS.
Sepekan depan, Dealer Valas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Putu Andy Wijaya melihat sentimen positif ini masih akan menggiring apresiasi pada rupiah. Hanya saja, pelemahan bisa saja terjadi jika kondisi market berbalik arah dan mata uang euro masih belum bisa bergerak banyak.
"Terlebih menjelang akhir tahun, kebutuhan akan dollar AS masih banyak," kata Putu kepada KONTAN (14/9).
Kata Putu, posisi rupiah masih sangat tergantung akan permintaan dan penawaran. "Jika supply dollar AS tersedia di pasaran, maka pelaku pasar akan risk on lagi atau ambil posisi untuk mata uang beresiko pada emerging market," jelasnya.
Untuk periode mingguan, Putu memprediksi rupiah bisa menguat meskipun masih tipis di level 9.550-9.580. Sedangkan untuk hari ini (14/9), kisaran USD/IDR akan berada di kisaran 9.570-9.580.
Menurut Putu, gerakan tipis pada rupiah tergiring aksi buy on rumor oleh investor beberapa minggu sebelum keputusan QE3 ini. "Jadi sebenarnya, investor sudah ambil posisi," lanjut Putu.
Sekedar informasi, produk Non Delivery Forward (NDF) 1 bulan di pasar offshore juga dibuka menguat ke level 9.569-9585 dan diharapkan akan ikut memberikan sentimen positif terhadap rupiah pagi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News