Reporter: Teddy Gumilar |
JAKARTA. Tawaran investasi properti di Australia seolah tak pernah surut. Seolah tak pernah mengenal musim, tawaran untuk membeli apartemen di negeri Kanguru itu tidak pernah sepi menyapa peminat di Indonesia.
Yang menarik, banyak dari apartemen yang ditawarkan itu berlokasi di Melbourne. Menurut Country Manager Brady Group Indonesia Midli Christin, kota terbesar kedua di Australia itu menarik sebagai portofolio investasi karena harganya yang relatif lebih murah.
Sebagai perbandingan, harga apartemen di sana AUD 8.000 per meter persegi, atau jika dirupiahkan kurang lebih Rp 75 juta. Sementara di Jakarta harganya bisa mencapai Rp 40 juta.
"Harga apartemen di Melbourne tidak terlalu mahal apalagi dibandingkan dengan apartemen di Singapura yang sering dipasarkan di Indonesia dengan harga 3-5 kali lipat dari Melbourne," kata Midli.
Selain lebih murah, Midli mengklaim pertumbuhan sewa dan harga jualnya juga menarik. Tiap tahun nilai sewa bisa naik kira-kira 10%. Tarifnya berkisar antara AUD 1.500 per bulan untuk tipe satu kamar hingga diatas AUD 3.000 untuk tipe tiga kamar.
Sementara pertumbuhan harga jualnya bisa mencapai 15% per tahun. Saat ini harga jual rata-rata apartemen di Melbourne berkisar antara AUD $300.000 hingga AUD 400.000an untuk satu kamar. Sementara apartemen tipe tiga kamar dan penthouse harganya bisa diatas AUD 700.000.
Sementara jika dibanding kota-kota lain di Australia, Melbourne dan wilayah lain di negara bagian Victoria lebih ramah dalam hal pajak bangunan, atau yang dikenal dengan istilah stamp duty. Melbourne tidak mengenakan pajak bangunan yang besarnya antara 6% - 7% dari harga unit properti yang masih berupa tanah atau indent.
Pembeli Indonesia melirik Melbourne
Menurut Midli, banyak orang Indonesia yang membeli apartemen di Melbourne untuk tempat tinggal anaknya yang sedang bersekolah atau menjadi penduduk tetap. Sebagian juga ada yang membeli untuk tujuan investasi.
Ini dimungkinkan lantaran bank disana bisa memberikan kredit kepemilikan apartemen bagi orang asing. Selain itu, aturan kepemilikan properti bagi WNA di Australia memang lebih longgar ketimbang di Indonesia. Orang asing di negara itu mendapatkan hak milik atas properti yang dibelinya. Yang penting properti itu merupakan barang baru, bukan dari tangan kedua.
Brady sendiri saat ini sedang menawarkan apartemen Vision. Hunian setinggi 69 lantai didesain sebagai bangunan ramah lingkungan, dan dilengkapi dengan teknologi penghemat energi, heat absorbtion, dan fiber optic. Fasilitas sosial yang bisa digunakan penghuni antara lain kolam renang, sauna, steam, Jacuzzi, gym, BBQ, cinema, conference rooms, dan public terrace.
Lokasinya berada di di 500 Elizabeth Street, yang merupakan jalan utama di pusat kota Melbourne. Apartemen ini berada tak jauh dari Queen Victoria Market, stasiun kereta RMIT, Melbourne Central, dan Melbourne University.
Ada sekitar 500 unit apartemen yang ditawarkan, dengan pilihan tipe studio, 1, 2, dan 3 kamar, serta penthouse. Harganya mulai dari AUD $351.000 hingga diatas AUD $2 juta. Yang menarik, sebelum bangunan selesai, pembeli cukup membayar uang muka 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News