kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Benny Tjokro menyebut ada kesalahan sistem dan siap bayar denda ke OJK


Kamis, 08 Agustus 2019 / 20:41 WIB
Benny Tjokro menyebut ada kesalahan sistem dan siap bayar denda ke OJK


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi hukuman administratif kepada PT Hanson International Tbk (MYRX) karena tidak mengungkapkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli di laporan keuangan tahunan 2016 atas penjualan Kavling Siap Bangun (Kasiba) di perumahan Serpong Kencana tertanggal 14 Juli 2016. Direktur Utama Hanson International Benny Tjokro menyatakan, permasalahan ini hanyalah soal re-statement saja.

Penjualan Kasiba ini menghasilkan nilai gross sebesar Rp 732 miliar. Nah karena Hanson International mengakui pendapatan dengan metode akrual penuh dan tidak mengungkapkan perjanjian pengikatan jual beli ini di laporan keuangan tahunannya 2016, pendapatannya di Desember 2016 menjadi overstated atau dilebih-lebihkan dengan nilai material sejumlah Rp 613 miliar.

Baca Juga: OJK denda Benny Tjokro Rp 5 miliar dan Hanson (MYRX) Rp 500 juta

Benny Tjokro menyatakan permasalahan ini hanyalah soal re-statement saja dengan mengubah income di 2016 yang menurut OJK seharusnya dibukukan pada 2017. "Toh, Hanson jualan bener harganya dan masalah ini hanya salah tulis saja kurang tepat satu tahun," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Benny menyatakan hal ini karena kesalahan sistem dan tidak menjelaskan lebih jauh lagi. Namun, Benny menegaskan masalah ini sudah diputuskan dalam meeting antara Hanson bersama OJK dan telah dinyatakan bahwa Hanson International diharuskan membayar sejumlah denda.

Berikut rinciannya. OJK memberikan sanksi administratif pada Benny selaku Direktur Utama berupa denda sebesar Rp 5 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×