Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, pelaku pasar juga masih mengharapkan adanya aturan simplifikasi cukai rokok terhadap produsen tier 1 dan tier di bawahnya. "Saat ini, gap antara cukai tier 1 dan tier 2 cukup lebar sehingga perlu diadakan simplifikasi sehingga tidak terlalu memberatkan emiten rokok tier 1," tutur Hendriko.
Secara fundamental, Hendriko menetapkan target harga untuk saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar Rp 1.045 per saham dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 31.000 per saham.
Per perdagangan Rabu (13/10), harga HMSP berada di level Rp 1.160 per saham dan GGRM Rp 34.525 per saham. Harga tersebut sudah melampaui target harga Hendriko seiring dengan performa positif yang terjadi akhir-akhir ini.
Baca Juga: Ini beda efek voluntary delisting dan forced delisting bagi investor
Meskipun begitu, menurut Christine kenaikan HMSP dan GGRM belakangan ini hanya mengekor sentimen kenaikan saham sektor barang konsumsi yang memiliki kapitalisasi pasar besar.
Christine pun masih mempertahankan rekomendasi hold untuk GGRM dengan target harga Rp 29.500 dan trading buy HMSP dengan target harga Rp 1.160 per saham.
Chrisrine masih menunggu pengumuman resmi tarif cukai tahun 2022 yang kemungkinan akan diberitahukan pada Oktober ini. Harga GGRM dan HMSP saat ini juga sudah melampaui target harganya.
Selanjutnya: Laba Gudang Garam (GGRM) merosot, apa rekomendasi analis?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News