Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah melonggarkan aturan rasio Loan to Value (LTV) sektor properti. LTV untuk pembelian rumah pertama, kedua dan seterusnya bisa mencapai 100%. Dengan adanya pelonggaran aturan itu maka sekarang untuk beli rumah pertama, kedua dan selanjutnya sudah bisa tanpa uang muka atau down payment (DP). Relaksasi tersebut berlaku mulai Maret hingga 31 Desember 2021.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dalam riset 19 Februari 2021 memperkirakan, efek dari peraturan baru ini akan positif untuk sektor emiten properti. Meskipun, tingkat bunga kredit hipotek berada rekor rendah yang ditawarkan oleh bank-bank besar akan menggerakkan minat masyarakat.
Baca Juga: Pengembang properti sambut positif DP 0% kredit properti yang berlaku Maret 2021
"Kami memperkirakan, pertumbuhan marketing sales alias pra penjualan pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing naik 13% dan 11% secara YoY," ujar Aurellia dalam riset. Menurut dia, pertumbuhan pra-penjualan didorong pertumbuhan penjualan properti menengah ke bawah.
Relaksasi ini dilakukan setelah pada tahun 2019, Bank Indonesia (BI) melonggarkan regulasi LTV untuk hipotek. Kala itu, BI ingin membantu pertumbuhan kredit kepemilikan properti. BI mengakui sektor properti memiliki prestasi yang bagus dan berdampak pada perekonomian karena melibatkan banyak industri dan signifikan tenaga kerja lebih dari 30 juta.
Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2021 5% -7%. Pada tahun 2020, kredit turun 2,4%. Padahal pada bunga kredit properti terendah sepanjang masa.
Maybank memperkirakan, bank lebih memilih menggelontorkan lebih banyak pinjaman hipotek dan menurunkan suku bunga 100 bps secara YoY pada Januari-Februari 2021. "Sebagian besar bank akan terus mengembangkan portofolio hipotek pada tahun 2021 dan meningkatkan kontribusi terhadap total pinjaman," jelas Aurellia.
Baca Juga: DP 0% kredit properti berlaku mulai Maret 2021, pengembang properti sambut positif
Maybank menyebut, analisis sensitivitas menunjukkan setiap pemotongan 100 bps maka akan meningkatkan keterjangkauan pembeli rumah 7%.
Untuk pilihan emiten properti Maybank Kim Eng adalah saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). "Pilihan teratas kami adalah PWON dan CTRA karena posisi keuangan yang kuat," jelas Aurellia.
Sementara itu, risiko utama untuk panggilan Maybank adalah selera kredit hipotek bank yang lebih rendah. Aurellia memberi rekomendasi beli saham PWON dengan target Rp 650 per saham. Sedangkan CTRA memasang rekomendasi beli dengan target Rp 1.200 per saham.
Saham properti lain yang diberi rekomendasi beli oleh Maybank Kim Eng Sekuritas adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Maybank menargetkan saham ASRI di Rp 320 per saham, BSDE diberi target Rp Rp 1.550 dan SMRA ditargetkan di Rp 1.000 per saham. Kalau PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) diberi saran untuk hold dengan target Rp 175 per saham.
Baca Juga: Ada relaksasi kredit properti dengan DP 0%, emiten ini akan lebih diuntungkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News