kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Belanja modal PGAS untuk distribusi gas


Sabtu, 23 November 2013 / 06:32 WIB
Belanja modal PGAS untuk distribusi gas
ILUSTRASI. Emiten bank digital dinilai masih punya potensi untuk mencatatkan pertumbuhan kredit.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus mengembangkan bisnis distribusi gas. PGAS menganggarkan dana Rp 450 miliar untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2014 untuk bisnis itu.

Dana itu untuk membangun 20 stasiun penyedia bahan bakar gas (SPBG), floating storage diversification unit dan proyek infrastruktur gas bumi di Semarang. Ridha Ababil, Sekretaris Perusahaan PGAS mengatakan, SPBG saat ini baru tersedia di Jakarta, Surabaya, Cirebon.

Anggaran capex Rp 450 miliar adalah bagian capex di tahun depan. Menurut Ridha, capex PAS tahun depan akan lebih besar dari tahun ini yang sebesar US$ 150 juta. Cuma, ia belum menyebutkan berapa persisnya.

Tahun ini, sebetulnya PGAS menganggarkan capex US$ 300 juta. Namun, karena proyek infrastruktur gas di Semarang batal, PGAS memangkas capex separuhnya.

Ekspansi lain PGAS adalah menambah blok migas lagi. Saat ini, anak usaha PGAS, PT Saka Energi dalamproses negosiasi untuk mengambil dua blok migas milik Hess Corporation. Dua blok tersebut adalah Ujung Pangkah dan Natuna Sea Blok A.

Kata Ridha, PGAS telah menyiapkan dana dari kas internal untuk mengambil blok tersebut. Kas dan setara kas PGAS tercatat US$ 903,84 juta. Bila dana itu tak cukup, PGAS akan mencari pendanaan eksternal.

Akuisisi ini, menurut Ridha, untuk memperkuat lini bisnis hulu PGAS, sehingga bisa mempercepat pasokan gas dan menambah aset. Menurut Direktur Operasional Saka Energi, Tumbur Parlindungan, Saka sebetulnya telah memiliki aset di Ujung Pangkah dengan porsi 25% saham.

Analis BNI Securities, Thendra Crisnanda menilai, PGAS harus mencari dana eksternal jika serius untuk mengambil blok Hess. Sebab, PGAS karena masih mempunyai ruang cukup besar.

Rasio debt to equity ratio (DER) PGAS masih 0,5 kali. Dengan asumsi DER 1 kali, PGAS bisa berutang lagi US$ 1,24 miliar. Thendra menyarankan beli saham PGAS dengan target harga Rp 6.200. Kemarin, harga PGAS naik 2,7% ke Rp 4.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×