Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menganggarkan belanja moda atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun tahun ini. Jumlah tersebut meningkat ketimbang tahun lalu sebesar Rp 700 miliar.
Handoyo Prasetyo, Head of Corporate, Legal, Secretary and Public Relations Astra Otoparts mengatakan, belanja modal tersebut termasuk joint venture dan associate perusahaaan. Sedangkan untuk capex di level perusahaan konsolidasi sekitar Rp 500 sampai Rp 1 triliun.
Sumber dana belanja modal ini berasal dari internal perusahaan Astra Otoparts Group. "Capex akan digunakan sebagaian untuk pengembangan produk baru, supporting model-model baru yang akan dikeluarkan oleh produsen OEM dalam jangka waktu 1–2 tahun ke depan," kata Handoyo kepada Kontan.co.id, akhir pekan lalu.
Mengenai isu pengembangan komponen kendaraan listrik, Handoyo menjelaskan tidak ada patokan angka resmi dana capex akan digelontorkan untuk pengembangan kendaraan listrik. Emiten berkode saham AUTO ini akan menyesuaikan dengan perkembangan kendaraan listrik, termasuk regulasi, dan insentif yang saat ini masih dalam pembahasan oleh pemerintah.
"Kami fleksibel mengenai besaran investasi. Sepanjang kami melihat bahwa investasi tersebut feasible, maka kami akan investasi di bisnis tersebut," kata Handoyo.
Sementara mengenai besaran kebutuhan komponen listrik, Handoyo menjelaskan hal ini akan sejalan dengan kondisi dan populasi jumlah kendaraan listrik global, khususnya di Indonesia. Saat ini investasi industri komponen motor listrik, baterai, dan power control unit memang tengah dicari pemerintah agar industri lokal dapat bisa memproduksi kendaraan listrik yang dipasok dari komponen dalam negeri.
Sebelumnya, Hamdani Dzulkarnaen Salim, Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menyebut bahwa pihaknya optimistis ekspor tahun ini bakal meningkat jika dibandingkan tahun lalu. "Kalau 2017 lalu porsi ekspor sekitar 7% dari pendapatan, tahun ini kemungkinan jadi 8%," tutur Hamdani.
Mengintip laporan keuangan AUTO sampai kuartal ketiga 2017 jumlah ekspor perusahaan ini mencapai Rp 889 miliar. Nilai tersebut berkontribusi sebanyak 8,9% dari total pendapatan AUTO yang sebesar Rp 9,97 triliun. Pendapatan bersih AUTO ini tumbuh 4,3% menjadi Rp 9,55 triliun dibandingkan kuartal tiga tahun sebelumnya .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News