kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Belanja Iklan Berkurang, Kinerja Emiten Media Masih Belum Cerah


Selasa, 05 Maret 2024 / 19:59 WIB
Belanja Iklan Berkurang, Kinerja Emiten Media Masih Belum Cerah
ILUSTRASI. Kinerja emiten media diproyeksikan masih belum cerah, meskipun ada momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan Ramadan.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten media diproyeksikan masih belum cerah, meskipun ada momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan Ramadan.

Kinerja emiten media belakangan menghadapi tantangan lantaran mulai muncul alternatif lain untuk memasang iklan. Akibatnya, pendapatan mereka dari belanja iklan pun berkurang.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, Pemilu 2024 memang memberikan dampak positif ke emiten media, tetapi tak begitu besar.

“Sebab, iklan kampanye saat ini lebih banyak disalurkan melalui media sosial, YouTube misalnya,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (5/3).

Emiten media juga tak terlepas dari afiliasi ke salah satu pihak yang ikut kontestasi politik. Namun, dukungan dan langkah politik tersebut seharusnya tak berdampak banyak ke emiten jika kinerja keuangannya sudah baik.

“Jika dilihat, saat ini sudah terjadi penurunan kinerja keuangan dari emiten media akibat turunnya pendapatan dari segmen televisi. Ini karena pergeseran perubahan konsumsi media masyarakat dari televisi ke media sosial atau layanan over-the-top (OTT),” kata Azis.

Baca Juga: Mayoritas Kinerja Emiten Batubara Tertekan, Intip Prospeknya Tahun Ini

Pada bulan Ramadan, kinerja emiten media sebenarnya bisa membaik. Namun, sentimen tersebut sifatnya hanya jangka pendek.

“Kinerja tahun ini cenderung masih berpotensi tertekan seiring dengan menurunnya pendapatan dari segmen televisi,” tuturnya.

Azis pun merekomendasikan saham SCMA untuk trading jangka pendek dengan potensi upside harga sebesar 3% - 4%. Dengan harga SCMA di Rp 159 per saham saat ini, target harga ada di kisaran Rp 163 – Rp 165 per saham.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat, secara teknikal, pergerakan saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) bergerak di level support Rp 155 per saham dan resistance Rp 170 per saham.

Saham SCMA berpeluang terkoreksi teknikal untuk test support MA20, sebelum kembali rebound dan membuat higher high level RSI di 67, dengan MACD histo -1. Wafi pun merekomendasikan buy on weakness untuk saham SCMA.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×