Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya virus corona di Indonesia mulai memberikan dampak sosial. Sejumlah universitas dan sekolah-sekolah meniadakan pertemuan tatap muka dan menerapkan sistem belajar jarak jauh. Beberapa perusahaan dan lembaga pun mulai memberlakukan sistem work from home alias bekerja dari rumah.
Alhasil, kondisi ini berpotensi meningkatkan kebutuhan data atau internet masyarakat. Naiknya permintaan data tersebut dapat terlihat dari realisasi trafik para operator telekomunikasi. PT XL Axiata Tbk (EXCL) misalnya, mulai mencatatkan kenaikan trafik pada Senin, 16 Maret 2020.
Baca Juga: Implementasi protokol COVID-19, Bank BJB terkendala pengadaan thermal gun
"Pengumuman mengenai sekolah-sekolah diliburkan dan pekerja dari beberapa instansi atau perusahaan bekerja dari rumah baru diumumkan sehingga belum terlihat kenaikan trafik yang signifikan," ungkap Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/3).
Oleh karena itu, menurut dia, peningkatan trafik ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Meskipun begitu, XL Axiata memperkirakan, trafik sepanjang pekan ini bisa naik 3%-5% dari minggu sebelumnya. Sementara itu, untuk sebulan ke depan, XL Axiata memprediksi trafiknya dapat meningkat sebesar 10%-15%.
Sebagai gambaran, berdasarkan Memo Investor EXCL 2019, trafik XL Axiata sepanjang tahun lalu mencapai 3.319,9 petabyte (PB) atau sekitar 3,32 juta terabyte (TB). Dengan begitu, trafik rata-rata harian XL Axiata adalah sebesar 9.095 TB.
Baca Juga: Prudential Indonesia berikan perlindungan kepada nasabah yang terkena corona
Bernada serupa, PT Indosat Tbk (ISAT) juga belum melihat adanya kenaikan yang signifikan, baik pada trafik layanan data maupun voice. Sayangnya, ISAT enggan memberitahu prediksi kenaikan trafiknya ke depan.