Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan akan menjual 40 hektare (ha) lahan yang bertempat di kompleks industri MM2100 di Cibitung, Jawa Barat. Target ini dinilai analis masih cukup realistis jika berkaca pada sentimen yang ada.
Sebagai catatan, tahun lalu penjualan lahan industri BEST tercatat seluas 35 ha atau sudah sesuai dengan target perusahaan.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurelia Setiabudi menyampaikan, target penjualan tersebut ditopang oleh pernyataan minat atau inquiry yang ditangani oleh perusahaan mencapai 87 ha sejak awal Januari lalu.
Untuk saat ini, sebagian permintaan yang datang ke BEST berasal dari perusahaan konsumer dan logistik. “Inquiry yang diperoleh BEST di Januari 2019 lebih tinggi daripada capaian perusahaan di periode Januari-September tahun lalu yang hanya 78 hektar,” paparnya dalam riset 18 Januari 2019.
Walau potensi tercapainya target penjualan lahan cukup terbuka, BEST tetap harus waspada terhadap sentimen agenda agenda pemilihan umum (pemilu) di tahun ini.
Di sisi lain, Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas melihat, keberlangsungan pemilu tak lantas membuat permintaan lahan industri BEST melambat. “Balik lagi, ini tergantung kebutuhan perusahaan yang akan berekspansi dan membeli lahan di kawasannya BEST,” ujar dia, hari ini (27/2).
Hal yang perlu dicermati oleh BEST adalah data foreign direct investment (FDI) Indonesia. Jika FDI Indonesia melemah di tahun ini, kelangsungan bisnis BEST akan terganggu mengingat permintaan lahan berkurang.
Tapi, kemungkinan tersebut dinilai Nafan cukup kecil seiring dengan tren penguatan rupiah di tahun ini ditambah sentimen eksternal yang lebih bersahabat.
Selain itu, BEST juga diuntungkan dengan maraknya pembangunan infrastruktur di dekat kawasan industri MM2100 yang dikelola emiten tersebut. Misalnya, jalan tol Cibitung-Cilincing, tol layang Jakarta-Cikampek, hingga LRT Jabodebek.
“Pembangunan infrastruktur yang masif akan mempermudah akses menuju kawasan industri BEST dan meningkatkan daya tarik perusahaan,” jelas Nafan.
Ia pun merekomendasikan akumulasi beli saham BEST dengan target jangka panjang Rp 364 per saham.
Di lain pihak, Aurellia menyarankan hold saham BEST dengan target Rp 260 per saham. BEST diperkirakannya akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,09 triliun dan laba bersih sebesar Rp 475 miliar di tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News