kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI: Total rencana buyback emiten mencapai Rp 4,3 triliun saat ini


Selasa, 30 Juni 2020 / 16:50 WIB
BEI: Total rencana buyback emiten mencapai Rp 4,3 triliun saat ini
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo IDX di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/4).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tercatat atau emiten ramai melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham akhir-akhir ini. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, total dana yang dialokasikan emiten untuk buyback saham itu mencapai Rp 4,3 triliun per Selasa (30/2).

" Yang sudah terealisasi dari buyback outstanding ini sebesar Rp 498,8 miliar," jelas Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam konferensi pers RUPST BEI yang digelar secara virtual, Selasa (30/6).

Dengan demikian, lanjut Nyoman, masih ada  sekitar Rp 3,8 triliun dari dana alokasi yang belum digunakan untuk buyback. Adapun dana tersebut berasal dari beragam emiten, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun emiten swasta.

Baca Juga: Berencana buyback, produsen Ultra Milk (ULTJ) siapkan dana hingga Rp 1,9 triliun

Periode buyback kali ini juga berlaku dengan jangka waktu hingga tiga bulan. Sementara untuk tanggal jatuh temponya, Nyoman mengatakan setiap emiten berbeda-beda, tergantung pernyataan masing-masing emiten dalam keterbukaan informasi.

Adapun Nyoman menekankan, aksi kali ini terlepas dari 53 emiten yang telah menyelesaikan periode buyback sahamnya per 22 Juni 2020 yang lalu. Asal tahu saja, realisasi buyback periode yang telah selesai itu sebesar Rp 1,4 triliun, dengan total 39 emiten. Nilai tersebut setara 8,9% dari rencana awal.

Sekadar informasi, sejak Maret 2020, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan emiten melakukan buyback tanpa melalui RUPS terlebih dahulu. Ini salah satu upaya OJK untuk menstimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang fluktuatif karena pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×