kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BEI sebut penurunan IHSG murni terseret sentimen Turki


Selasa, 14 Agustus 2018 / 12:39 WIB
BEI sebut penurunan IHSG murni terseret sentimen Turki
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatat pelemahan, Selasa (14/8). Setelah kemarin turun 3,5%, IHSG masih lesu darah dengan penurunan 0,1%. 

Laksono W. Widodo Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa mengatakan, masalah yang terjadi tersebut dikarenakan adanya krisis Turki. Pergerakan IHSG, menurut Laksono, menjadi sangat dinamis tergantung pada perkembangan yang ada di Turki.

"Memang agak tidak adil IHSG bisa turun sebanyak itu dibanding yang lain dalam satu hari. Mungkin karena likuiditas yang belum terlalu banyak juga," kata Laksono, Selasa (14/8).

Sampai akhir sesi pertama perdagangan hari ini, IHSG turun 25 poin atau 0,43% ke level 5.836,15.

Menurut Laksono, kemarin banyak investor asing yang masih melakukan penjualan. Sementara investor lokal memilih untuk melakukan wait and see.

Menurutnya, investor asing dan lokal masih enggan melakukan pembelian dengan kondisi yang masih belum pasti.

Net sell asing Rp 473 miliar di pasar reguler, dan mencapai Rp 490 miliar di pasar keseluruhan. 

"Kemarin, kalau kami lihat, volumenya di bawah rata-rata biasanya sebesar Rp 8,8 triliun kemarin Rp 7,1 triliun," tambah Laksono.

Laksono mengatakan, sejauh ini pasar sudah kembali stabil meski belum terlihat adanya pola rebound. Ia memperkirakan indeks bisa saja rebound hari.

Dia juga meyakinkan, secara fundamental indeks masih belum memiliki masalah yang berarti. Beberapa antisipasi menurut Laksono bisa saja dilakukan oleh perusahaan-perusahaan seperti melakukan buyback karena harga masih cukup rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×