Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Mulai hari ini, bakal ada tambahan indeks baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks baru ini bisa menjadi aset dasar produk investasi seperti reksadana.
BEI bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) akan merilis indeks harga saham bernama SMinfra18. Seperti judulnya, indeks tersebut akan mengukur kinerja 18 saham sektor infrastruktur beserta penunjangnya.
Dalam pengumumannya, BEI menyebutkan, metode penghitungan Indeks SMinfra18 berbeda dengan indeks-indeks lain di BEI saat ini. Indeks infrastruktur tersebut akan dihitung dengan pembobotan berdasarkan kapitalisasi pasar yang disesuaikan atau adjusted market capitalization weighted average.
Berikut 18 saham yang masuk dalam Indeks SMinfra18; PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT PP Tbk (PTPP), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Saham-saham tersebut dipilih berdasarkan sektor infrastuktur yang dapat menjadi objek pembiayaan SMI. BEI juga memperhatikan aktivitas transaksi seperti nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi pasar, serta rasio saham beredar di pasar. Saham-saham indeks ini akan ditinjau setiap akhir April dan Oktober. "Sehingga komponen Indeks SMinfra18 akan diperbarui setiap awal Mei dan November," kata BEI dalam pengumuman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News