Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. Rencana PT Toko Gunung Agung Tbk (TKGA) untuk membeli saham baru perusahaan pertambangan PT Permata Energy Resource tidak melanggar aturan yang berlaku. Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa proses yang dilalui TKGA sudah benar.
"Rencana TKGA tidak ada masalah. Semua sudah sesuai prosedur, ada keterbukaan informasi juga," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen di Jakarta, Rabu (26/12).
Menurut Hoesen, apa yang dilakukan TKGA lazim dilakukan perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah. Apalagi, saat ini ekuitas TKGA sudah negatif.
Ia menilai, terjun ke bisnis baru pertambangan batubara seharusnya dapat menjadi amunisi bagi manajemen TKGA untuk meningkatkan nilai perusahaanya. "Nantinya juga akan mempengaruhi struktur pendapatannya," tutur Hoesen.
Ditemui terpisah, Senior Vice President Corporate Finance PT CIMB Securities Nelwin Aldriansyah menuturkan, rencana TKGA akan diresmikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Januari mendatang. RUPS akan membahas penerbitan saham baru sebanyak 94,86% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum terbatas atau sebanyak 960 juta saham.
Emiten ini akan menawarkan saham baru di harga Rp 500 per saham. Artinya dalam aksi ini, TKGA akan meraup dana segar Rp 480 miliar.
"Saham baru TKGA akan mulai diperdagangkan pada 15 Februari. Sejauh ini, pembeli siaga (stand by buyer) saham baru TKGA adalah Permata Prima Energy," ungkap Nelwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News