kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI perkuat pengamanan pada data center


Senin, 14 Mei 2018 / 17:26 WIB
BEI perkuat pengamanan pada data center
ILUSTRASI.


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyatakan, aktivitas bisnis berjalan seperti biasa, meski sejumlah tempat di Surabaya, Jawa Timur, diguncang ledakan bom. Namun, menurutnya, kewaspadaan tetap harus dijaga.

Itu sebabnya, Tito bilang, pengamanan di BEI diutamakan pada infrastruktur, terutama data center. Ia yakin, pengamanan pada infrastruktur BEI sudah optimal, mengingat keberadaan gedung infrastruktur ini tidak diketahui oleh publik.

Saat ini, pada infrastruktur IT, BEI menambah tim untuk menjaga, namun sifatnya sebagai alert. Pengamanan juga diperkuat pada bagian data disaster recovery dengan status stand by. Penambahan keamanan ini menjadi berlapis, lantaran pengelola gedung di data center dan data recovery juga menambah pengamanan.

"Jadi, pengamanan sudah kuat. Tugas bursa untuk memastikan keamanan telah dilakukan secara maksimal," papar Tito.

Menurut Tito, terjadinya serangkaian aksi pemboman di Surabaya sejak Minggu (13/5) memang menambah faktor ketidakpastian di pasar. Tapi, ia menegaskan, tidak ada emiten yang terganggu kelangsungan kerjanya karena adanya aksi terorisme ini. Begitu pula, kantor BEI yang ada di Surabaya sudah dimonitor dan dipastikan tidak terjadi masalah.

Lanjut Tito, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian untuk masalah pengamanan serta menjaga situasi tetap kondusif. Namun, BEI juga memberikan dukungan moral kepada segenap jajaran aparat keamanan.

"Saat ini semua berjalan dengan baik, emiten masih jalan, anggota bursa masih jalan. Frekuensi perdagangan masih terus naik. Jadi saya rasa situasi pasar modal masih kondusif," ucapnya.

Kondisi pasar modal juga masih sangat baik, bahkan terjadi improvement frekuensi perdagangan hingga mengungguli negara-negara ASEAN lainnya. Hingga saat ini sudah 85% saham yang terdaftar di BEI diperdagangkan dan hanya 15% tidak diperdagangkan alias tidak likuid. Sementara, di negara-negara lain, maish sekitar 70% saham yang likuid. Selain itu, frekuensi perdagangan pada Senin (14/5) mencapai lebih dari 300.000.

Untuk keamanan pada infrastruktur data recovery, Tito menambahkan, pihaknya saat ini fokus untuk menambah fasilitas cloud untuk berjaga-jaga. Saat ini BEI masih melakukan pembicaraan dengan Telkom untuk fasilitas cloud ini. Namun, ia belum bisa memastikan target fasilitas cloud ini akan ditambahkan pada infrastruktur BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×