kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BEI perkirakan ada 66 pencatatan efek untuk semua instrumen hingga akhir tahun


Rabu, 15 September 2021 / 22:35 WIB
BEI perkirakan ada 66 pencatatan efek untuk semua instrumen hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan patung banteng dengan latar belakang layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut sudah ada 44 pencatatan baru sepanjang tahun berjalan ini. Hingga akhir tahun diperkirakan sebanyak 66 pencatatan efek untuk semua instrumen.

Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, dari 44 pencatatan baru sebanyak 38 pencatatan saham melalui initial public offering (IPO). Menurutnya, pada pipeline masih ada 25 perusahaan yang masih dalam proses.

"Sebagian besar menggunakan Laporan Keuangan tahun 2021. Tentunya kami mengharapkan semua bisa tercatat di tahun ini," ujarnya, Rabu (15/9).

Baca Juga: Penawaran saham di bursa masih marak, begini minat investor terhadap saham IPO

Sebagai informasi, pada pekan lalu terdapat 9 pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia. Lima saham di antaranya tercatat pada hari yang sama dalam satu hari perdagangan yaitu tanggal 8 September 2021.

Pihaknya berharap dengan adanya kondisi seperti ini yang terus berlangsung, akan bisa melampaui pencapaian di tahun lalu.

Dari pencatatan 38 emiten baru, Nyoman menyebutkan total fund rising dicatatkan di Bursa sampai dengan tanggal 14 September 2021 berjumlah Rp 32,1 triliun.

Ia melihat beberapa indikator pasar modal seperti rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dan jumlah investor mengalami pertumbuhan positif di tahun 2021.

Menurutnya, indikator-indikator tersebut menjadi faktor penting dalam memprediksi pasar modal di masa mendatang.

Hal itu terkait sentimen positif dari perkembangan ekonomi global maupun domestik dari pelaku pasar, serta dukungan dan komitmen dari regulator-regulator terkait. "Kami optimistis kegiatan IPO di tahun depan akan lebih menjanjikan," imbuhnya.

Baca Juga: Wall Street: S&P dan Dow naik terangkat sektor energi dan keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×