Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut sudah ada 44 pencatatan baru sepanjang tahun berjalan ini. Hingga akhir tahun diperkirakan sebanyak 66 pencatatan efek untuk semua instrumen.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, dari 44 pencatatan baru sebanyak 38 pencatatan saham melalui initial public offering (IPO). Menurutnya, pada pipeline masih ada 25 perusahaan yang masih dalam proses.
"Sebagian besar menggunakan Laporan Keuangan tahun 2021. Tentunya kami mengharapkan semua bisa tercatat di tahun ini," ujarnya, Rabu (15/9).
Baca Juga: Penawaran saham di bursa masih marak, begini minat investor terhadap saham IPO
Sebagai informasi, pada pekan lalu terdapat 9 pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia. Lima saham di antaranya tercatat pada hari yang sama dalam satu hari perdagangan yaitu tanggal 8 September 2021.
Pihaknya berharap dengan adanya kondisi seperti ini yang terus berlangsung, akan bisa melampaui pencapaian di tahun lalu.
Dari pencatatan 38 emiten baru, Nyoman menyebutkan total fund rising dicatatkan di Bursa sampai dengan tanggal 14 September 2021 berjumlah Rp 32,1 triliun.
Ia melihat beberapa indikator pasar modal seperti rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dan jumlah investor mengalami pertumbuhan positif di tahun 2021.
Menurutnya, indikator-indikator tersebut menjadi faktor penting dalam memprediksi pasar modal di masa mendatang.
Hal itu terkait sentimen positif dari perkembangan ekonomi global maupun domestik dari pelaku pasar, serta dukungan dan komitmen dari regulator-regulator terkait. "Kami optimistis kegiatan IPO di tahun depan akan lebih menjanjikan," imbuhnya.
Baca Juga: Wall Street: S&P dan Dow naik terangkat sektor energi dan keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News