kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BEI membidik nilai pasar tumbuh 20%


Kamis, 29 Oktober 2015 / 08:48 WIB
BEI membidik nilai pasar tumbuh 20%


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bermimpi besar di tahun depan. Selain membidik 35 emiten baru, BEI ingin aktivitas transaksi di pasar modal modal kembali ramai. Dengan begitu, nilai kapitalisasi pasar modal (market cap) Indonesia pada tahun depan menanjak.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio optimistis, kapitalisasi pasar modal domestik bisa tumbuh 10%-20% dari realisasi tahun ini. Hingga kini, kapitalisasi IHSG di kisaran Rp 4.874 triliun.

Tahun depan Tito berharap, IHSG melesat, karena membaiknya kondisi makro ekonomi. Sehingga, kapitalisasi pasar bisa menembus angka Rp 5.500 triliun, bahkan Rp 6.000 triliun. "Kami memang tidak bisa memprediksi pasar dan market cap.

Tetapi ekspektasi kami cukup tinggi terhadap kenaikan IHSG dan jumlah emiten. Kami ambisisus ada kenaikan harga 10%-20%. Tidak mustahil market cap bisa tembus Rp 5.500 triliun," ujar dia, Rabu (28/10).

Tito cukup yakin, ada beberapa perusahaan besar yang bersiap melantai di bursa saham tahun depan. Bahkan, jika korporasi seperti PT Freeport Indonesia mendivestasikan sahamnya melalui initial public offering (IPO), maka market cap BEI bisa melonjak signifikan.

Tito juga menegaskan, saham-saham yang tercatat di papan pengembangan punya potensi besar meramaikan transaksi bursa. Menurut dia, jumlah dana yang dimobilisasi dari papan pengembangan nilainya lima kali lipat dari saham yang tercatat di papan utama.

BEI berjanji akan mempermudah pencatatan saham di bursa tanpa menurunkan standar kualitas. Untuk itulah, BEI akan membentuk satu divisi baru yang akan menangani IPO. "Tahun depan, pemerintah berjanji ada dua perusahaan BUMN yang masuk bursa.

Selain itu, ada beberapa anak usaha BUMN yang juga disiapkan IPO," ungkap Tito.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, target IPO tahun depan kurang realistis. Hal ini tecermin dari melesetnya target IPO BEI di tahun sebelumnya. Namun, dia yakin nilai transaksi harian bisa jauh lebih semarak. "Target transaksi Rp 7 triliun bisa dicapai," ujar dia.

Nilai transaksi akan naik jika BEI memperbaiki sejumlah celah, seperti ketentuan fraksi harga saham yang selama ini dianggap menghambat trader mengail untung.

Selain itu, BEI harus terus menerapkan transparansi yang mempermudah investor meraih informasi. Dengan demikian, kapitalisasi pasar modal bisa meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×