kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BEI masih mengantongi 23 IPO dan surat utang Rp 23,38 triliun dalam pipeline


Rabu, 18 Maret 2020 / 14:38 WIB
BEI masih mengantongi 23 IPO dan surat utang Rp 23,38 triliun dalam pipeline
ILUSTRASI. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri) beserta Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono W. Widodo (kedua kanan), Direktur Pengembangan Hasan Fawzi (kiri) dan Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna emant


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, sebanyak 18 perusahaan resmi tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut BEI, masih ada 23 perusahaan dalam pipeline penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).

Data BEI per 17 Maret 2020 menunjukkan, dari 23 perusahaan tersebut, sebanyak 12 calon emiten tergolong perusahaan besar. Merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53 Tahun 2017,  klasifikasi tersebut diberikan pada perusahaan yang memiliki aset di atas Rp 250 miliar.

Lalu, sebanyak tujuh perusahaan masuk klasifikasi menengah dan empat calon emiten tergolong perusahaan kecil. Klasifikasi menengah diberikan pada perusahaan dengan aset Rp 50 miliar-Rp 250 miliar, sedangkan perusahaan kecil adalah yang beraset di bawah Rp 50 miliar.

Baca Juga: Bakal IPO, perusahaan furnitur Cahaya Bintang Medan tawarkan 375 juta saham

Apabila melihat dari sektor bisnisnya, maka perdagangan, jasa, dan investasi menjadi sektor yang paling mendominasi pipeline IPO ini. Pasalnya, calon emiten dari sektor ini mencapai tujuh perusahaan. Sektor dominan selanjutnya adalah properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang memiliki lima calon emiten.

Lalu, terdapat tiga calon emiten dari sektor industri dasar dan kimia. Untuk sektor keuangan, barang konsumsi, dan agrikultur masing-masing terdiri dari dua perusahaan. Disusul oleh sektor aneka industri serta infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang masing-masing satu perusahaan.

Baca Juga: IHSG Emergency, Teguh Hidayat: Sebaiknya Perdagangan Bursa Disuspensi Selama Sepekan

Selain pipeline IPO, BEI juga mencatatkan rencana penerbitan obligasi dan sukuk. Jumlahnya mencapai 21 penerbitan yang berasal dari 20 penerbit. Total nilai dana yang dihimpun mencapai Rp 23,38 triliun.

Di samping itu, BEI juga mengantongi lima rencana penerbitan exchange-traded fund (ETF) dan satu penerbitan dana investasi real estate (DIRE) dalam pipeline-nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×