Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, sebanyak 18 perusahaan resmi tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut BEI, masih ada 23 perusahaan dalam pipeline penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).
Data BEI per 17 Maret 2020 menunjukkan, dari 23 perusahaan tersebut, sebanyak 12 calon emiten tergolong perusahaan besar. Merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53 Tahun 2017, klasifikasi tersebut diberikan pada perusahaan yang memiliki aset di atas Rp 250 miliar.
Lalu, sebanyak tujuh perusahaan masuk klasifikasi menengah dan empat calon emiten tergolong perusahaan kecil. Klasifikasi menengah diberikan pada perusahaan dengan aset Rp 50 miliar-Rp 250 miliar, sedangkan perusahaan kecil adalah yang beraset di bawah Rp 50 miliar.
Baca Juga: Bakal IPO, perusahaan furnitur Cahaya Bintang Medan tawarkan 375 juta saham
Apabila melihat dari sektor bisnisnya, maka perdagangan, jasa, dan investasi menjadi sektor yang paling mendominasi pipeline IPO ini. Pasalnya, calon emiten dari sektor ini mencapai tujuh perusahaan. Sektor dominan selanjutnya adalah properti, real estate, dan konstruksi bangunan yang memiliki lima calon emiten.
Lalu, terdapat tiga calon emiten dari sektor industri dasar dan kimia. Untuk sektor keuangan, barang konsumsi, dan agrikultur masing-masing terdiri dari dua perusahaan. Disusul oleh sektor aneka industri serta infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang masing-masing satu perusahaan.
Baca Juga: IHSG Emergency, Teguh Hidayat: Sebaiknya Perdagangan Bursa Disuspensi Selama Sepekan
Selain pipeline IPO, BEI juga mencatatkan rencana penerbitan obligasi dan sukuk. Jumlahnya mencapai 21 penerbitan yang berasal dari 20 penerbit. Total nilai dana yang dihimpun mencapai Rp 23,38 triliun.
Di samping itu, BEI juga mengantongi lima rencana penerbitan exchange-traded fund (ETF) dan satu penerbitan dana investasi real estate (DIRE) dalam pipeline-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News