kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BEI : Keputusan ESDM soal DMO bikin market cap emiten batubara turun RP 11,7 triliun


Kamis, 08 Maret 2018 / 22:10 WIB
BEI : Keputusan ESDM soal DMO bikin market cap emiten batubara turun RP 11,7 triliun


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri alias domestic market obligation (DMO) menjadi satu polemik tersendiri bagi pasar saham.

Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, lewat pernyataan ESDM tersebut emiten-emiten batubara di sektor pertambangan mencatatkan penurunan yang sangat signifikan. "Selama tiga hari yakni tanggal 6 Maret-8 Maret 2018 harga coal mining market cap-nya turun 11,7 triliun" katanya, Kamis (8/3)

Menurutnya, pernyataan tersebut juga menimbulkan ketidakpastian bagi pasar global. Investor baik asing maupun lokal menjadi panik, akibatnya saham sektor ini anjlok cukup dalam dalam perdagangan tiga hari terakhir.

Tito bilang, keputusan terkait DMO batubara ini menjadi salah satu keputusan yang sangat mendadak sehingga pengusaha batubara belum punya waktu untuk memikirkan terkait dengan hal-hal apa saja yang harus dilakukan.

Pada dasarnya, kata Tito ia setuju listrik menjadi suatu prioritas. Tapi menurutnya, pemerintah lewat ESDM seharusnya tak langsung menimbulakan kepanikan kepada masyarakat terkait dengan hal ini.

Menurut Tito seharusnya pemerintah jangan menimbulkan impresi adanya intervensi pemerintah. Ia menyarankan sebaiknya pemerintah memakai cap saja, dan memberi kesempatan perusahaan untuk menyesuaikan diri dan berbicara kepada investor dan jangan mendadak.

Selain itu, "Tolong buang impresi bahwa seorang menteri bisa melakukan intervensi ke pasar." kata Tito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×