Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 28 calon emiten dalam pipeline pencatatan saham per 14 September 2022. Beberapa diantaranya menargetkan nilai emisi untuk penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) di atas Rp 1 triliun.
"Dari 28 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, beberapa diantaranya bergerak pada sektor energi, teknologi, dan finansial yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menjawab pertanyaan Kontan.co.id pada Rabu (14/9).
Daftar calon emiten tersebut didominasi oleh perusahaan dengan aset skala besar yang mencapai 17 perusahaan. Disusul tujuh perusahaan aset skala menengah dan empat perusahaan aset skala kecil.
Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017 tanggal 19 Juli 2017, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, dan perusahaan aset skala besar memiliki aset di atas Rp 250 miliar.
Baca Juga: Ada 23 Calon Emiten dalam Pipeline IPO, Ini Faktor Pendukung Pasar Saham Indonesia
Selanjutnya, dari segi sektoral, daftar calon emiten ini terdiri dari lima perusahaan sektor teknologi, empat barang konsumen non-primer, dan empat perusahaan sektor kesehatan. Lalu, tiga perusahaan dari sektor barang konsumen primer dan tiga perusahaan sektor transportasi & logistik.
Selanjutnya, masing-masing dua perusahaan berasal dari sektor energi keuangan, dan perindustrian. Kemudian, masing-masing satu perusahaan tergolong dalam sektor barang baku, properti & real estat, serta infrastruktur.
Pada saat yang sama, masih ada 13 emisi dari sembilan penerbit yang terdapat dalam pipeline dan berencana untuk mencatatkan obligasi dan sukuk pada tahun 2022.
Sebagai informasi, per 14 September 2022, jumlah pencatatan obligasi dan sukuk mencapai 97 emisi dari 66 penerbit dengan total dana dihimpun Rp 121 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News