kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.824   6,00   0,04%
  • IDX 6.418   17,75   0,28%
  • KOMPAS100 921   3,82   0,42%
  • LQ45 718   1,08   0,15%
  • ISSI 204   1,62   0,80%
  • IDX30 375   0,51   0,14%
  • IDXHIDIV20 453   -0,68   -0,15%
  • IDX80 105   0,51   0,49%
  • IDXV30 110   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 123   0,21   0,17%

BEI Bakal Luncurkan Produk Waran Terstruktur, 2 AB Berkomitmen Jadi Penerbit


Rabu, 30 Maret 2022 / 22:22 WIB
BEI Bakal Luncurkan Produk Waran Terstruktur, 2 AB Berkomitmen Jadi Penerbit
ILUSTRASI. Karyawan melintas di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia,


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

Dengan kata lain, AB akan melakukan pembelian dan penjualan waran terstruktur secara terus-menerus mengikuti pergerakan harga saham yang menjadi underlying

"Kalau harga saham naik, mungkin AB akan beli karena ingin mendapatkan exposure pergerakan harga underlying. Kalau harga turun, AB akan melakukan penjualan karena exposure-nya otomatis sudah berkurang dan AB bisa menjual waran terstrukturnya," tutur Firza.

Sementara itu, untuk menjadi perantara perdagangan waran terstruktur (bukan penerbit), tidak ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Alhasil, seluruh AB tanpa terkecuali dapat menjadi broker perdagangan produk anyar ini.

Firza menyampaikan, rencana untuk menghadirkan produk waran terstruktur sudah muncul sejak tahun 2020. Pasalnya, berkaca pada bursa saham lain di regional Asia, BEI menilai bahwa permintaan atas produk ini tergolong besar.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Terkoreksi pada Kamis (31/3), Ini Saham Rekomendasi Analis

Di Malaysia, nilai perdagangan waran terstruktur sekitar 6% dari nilai total perdagangan saham dengan jumlah penerbit sebanyak 4-5 AB. Di Thailand, nilai perdagangannya lebih tinggi lagi, yakni 10%-12% setiap harinya dari nilai perdagangan saham.

"Jika rata-rata perdagangan saham Indonesia per hari Rp 15 triliun, kalau ikut benchmark Thailand, maka nilainya bisa lebih dari Rp 1 triliun," ucap Firza.

Meskipun begitu, pasar saham Indonesia perlu waktu untuk mencapai level perdagangan waran terstruktur seperti di Thailand.

Oleh sebab itu, BEI akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan investor atas produk tersebut. Untuk tahap awal, Firza memprediksi, nilai perdagangan waran terstruktur berkisar di 2%-4% dari total nilai perdagangan saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×