Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Banyak emiten yang memilih tidak membagi hasil laba bersih dalam bentuk dividen. Ada banyak alasan yang emiten pakai untuk menghindar dari pembagian dividen. Mulai dari karena membutuhkan dana untuk ekspansi, sampai kewajiban membayar utang.
Ini tentu sangat mengecewakan para investor. Atas dasar itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mencari keterangan dari para emiten yang tidak membagikan dividen dalam tiga tahun terakhir. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengungkapkan, BEI akan bertindak aktif untuk mencari alasan emiten tidak membagikan dividen.
Ito menambahkan, keputusan membagikan dividen menjadi hak tiap emiten. Namun, BEI tidak bisa memberi sanksi kepada emiten yang tidak bisa membagikan dividen. "Yang kami ingin tahu adalah alasannya, kalaupun dananya untuk ekspansi, itu seperti apa, semua harus jelas supaya investor tidak bertanya-tanya," jelas dia, Kamis (31/1).
Sejak awal minggu ini, BEI memang gencar meminta emiten untuk menyampaikan keterbukaan informasi mengenai pembagian dividen. Salah satu emiten yang tak pernah membagikan dividen adalah PT Hero Supermarket Tbk (HERO). Emiten ini beralasan, membutuhkan dana ekspansi. HERO pun belum akan membagi dividen untuk hasil laba bersih di tahun 2012. Padahal laba bersih HERO selalu bertumbuh. Dan bahkan per kuartal III 2012, laba bersih HERO mencapai Rp 222,02 miliar, naik 18,04% year on year.
Regulasi dividen
Ada juga PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA) yang selama tiga tahun tidak membagi dividen. Bahkan dalam dua tahun ke depan WEHA berencana tak membagi dividen. Manajemen dalam keterbukaan informasi beralasan, membutuhkan dana menambah armada.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI menjelaskan, saat ini upaya BEI adalah mengumpulkan informasi. Setelah itu, BEI baru akan membentuk regulasi yang mengatur soal pembagian dividen. "Ya, bisa ada regulasinya, tetapi tidak bisa diambil satu kesimpulan saja, setiap sektor saham tidak bisa disamaratakan," papar dia.
Menurut Hoesen, jika dari hasilnya sepakat harus bagi dividen, bisa diatur. "Misal harus berapa tahun, tetapi ini tidak mudah," jelas dia.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, investor tak perlu cemas jika emiten tak bagi dividen. Asal, industri dari emiten tersebut dan kinerjanya tetap bertumbuh. Alasan emiten menggunakan laba untuk ekspansi. Kadang disalahgunakan. "Di situ regulasi BEI harus kuat, penggunaan dana yang bisa digunakan untuk dividen harus jelas," harap dia.
Ada pula emiten yang membagikan dividen dalam jumlah kecil misalnya, Rp 1 per saham. Satrio bilang, bisa jadi emiten itu hanya sekedar formalitas.
Daftar Emiten Tak Bagi Dividen Sejak IPO | |
Nama Emiten | Tanggal IPO |
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) | 21 Agustus 1989 |
PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) | 10 Desember 1990 |
PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET) | 11 Desember 2000 |
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) | 24 Juli 1997 |
PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) | 6 Agustus 1997 |
PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) | 4 Juni 1997 |
PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) | 16 Mei 1997 |
PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk (KIAS) | 8 Desember 1994 |
Sumber: BEI dan RTI |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News