kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

BEI Awasi Pergerakan Saham Informasi Teknologi Indonesia (JATI), Ini Penyebabnya


Selasa, 06 Mei 2025 / 10:00 WIB
BEI Awasi Pergerakan Saham Informasi Teknologi Indonesia (JATI), Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. BEI pantau saham Informasi Teknologi Indonesia (JATI)


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap saham PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) mulai Senin (5/5).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menjelaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

“Sehubungan dengan terjadinya UMA, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham JATI,” ucapnya pada keterbukaan informasi BEI (5/5).

Pada perdagangan Selasa (6/5) per 9.35 WIB, harga saham JATI berada di level Rp 115 per saham, naik 27,78% dari hari sebelumnya. Dalam satu bulan terakhir, saham JATI sudah meroket hingga 128%.

Baca Juga: Saham NETV, BIKE, dan MEJA masuk Radar UMA BEI

Dengan pengumuman UMA tersebut, BEI berharap agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, investor juga diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×