Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) optimistis dapat mempertahankan tren kinerja positif di semester pertama tahun ini hingga penghujung tahun nanti. Dengan asumsi kondisi pandemi Covid-19 akan semakin membaik yang didorong oleh gencarnya program vaksinasi pemerintah serta penerapan protokol kesehatan 5M.
Head Investor & Publik Relations Nippon Indosari Corpindo Hadi Susilo juga yakin dengan potensi penjualan produk roti untuk tahun-tahun yang akan datang. Lantaran permintaan produk roti masih akan terus berkembang di Indonesia, khususnya untuk segmen prduksi massal.
"Kenapa produksi massal ini terus berkembang? Karena laju urbanisasi juga masih akan terus terjadi, seperti peningkatan tingkat pendidikan. Masyarakat sekarang lebih demanding produk-produk yang higenis dengan harga kompetitif dan juga enak untuk dikonsumsi," kata Hadi dalam paparan publik virtual, Senin (6/9).
Baca Juga: Nippon Indosari (ROTI) akan buyback saham dengan harga maksimal Rp 1.600 per saham
Keoptimisan emiten berkode saham ROTI di Bursa Efek Indonesia ini juga didasari keberhasilan perseroan dalam menjangkau distribusi produk yang luas. Hingga saat ini, ROTI telah menyuplai produknya ke 34 provinsi di seluruh Indonesia. Begitu pula dengan kesiapan kapasitas produksi dari 14 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air dengan total produksi mencapai 5 juta pcs per hari.
"14 pabrik kami sudah berproduksi, dan pabrik ke-15 dalam proses pembangunan. Diharapkan tahun depan selesai. Dengan itu semua kami siap memimpin pertumbuhan industri roti di Indonesia," ujar Hadi.
Seperti yang diketahui, ROTI tengah menjalankan ekspansi perluasan kapasitas produksi di Palembang, Sumatera Selatan dan juga pengembangan pabrik baru di Pekanbaru, Riau. Pengerjaan dua proyek itu diproyeksikan bakal rampung di awal tahun depan, sehingga dapat langsung berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan dan produksi ROTI di tahun depan.
"Kami berkeyakinan kapasitas produksi sudah cukup untuk menopang laju penjualan beberapa tahun ke depan. Sehingga ke depan, fokus manajemen adalah lebih memperluas sebaran distribusi, memperbanyak outlet, dan meningkatakan penjualan sehingga produksi bisa menyesuaikan naik dan mengoptimalkan tingkat utilisasi pabrik," jelas Hadi.
Untuk memuluskan rencana ekspansi di tahun ini, ROTI pun menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar. Hadi bilang, hingga Juni 2021 penyerapan capex telah mencapai Rp 126 miliar atau 84% dari total modal yang dicanangkan.
"Penyerapan capex sangat baik dan ini juga terlihat kami sangat optimistis dengan permintaan dari produk-produk perseroan," ujarnya.
Adaptif saat pandemi
Demi mempertahankan kinerja di tengah dinamika dan kondisi pandemi Covid-19, ROTI pun tak lupa mencanangkan sejumlah strategi khusus. Dengan misi utama adalah tetap adaptif dan aktif melakukan analisa secara kompherensif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja, serta pola aktivitas masyarakat Indonesia yang dinamis.
"Jadi yang paling penting bukan cuman untuk analisanya saja, tapi kami jg harus dinamis dan adaptif terhadap perubahan kondisi terkait perubahan kondisi Covid-19," tambah Hadi.
Tak lupa, ROTI juga tetap mengencangkan strategi digitalisasi customer experince mereka, dengan aktif menjual produk-produk ROTI melalui berbagai platform. Sehingga setiap konsumen dapat menggunakan berbagai akses fasilitas untuk mendapatkan produk-produk perseroan, bahkan di tengah kondisi mobiltias masyrakat yang terbatas.
Hingga semester pertama 2021, ROTI mencatat kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entias induk alias laba bersih sebesar 33,19% menjadi Rp 121,79 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini hanya menorehkan laba bersih senilai Rp 91,43 miliar.
Sementara untuk kinerja penjualan neto tercatat sebesar Rp 1,55 triliun. Angka itu menyusut 7,01% dari torehan penjualan neto ROTI di semester I-2020 senilai Rp 1,67 triliun.
Berdasarkan materi paparan publik, penjualan kotor ROTI masih dipimpin oleh penjualan segmen roti tawar sebesar 68%, segmen roti manis 32%, dan segmen lain-lain 2% dari penjualan mencakup ragam varian kue.
Selanjutnya: Penjualan turun, laba Nippon Indosari (ROTI) masih tumbuh 33% di semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News