Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) percaya diri dapat mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun 2021.
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf berharap, kinerja perusahaan menjadi lebih baik seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ekspor yang positif masing-masing di kisaran 4%-5%.
“Tahun 2021, untuk pendapatan dari pelabuhan umum kami memproyeksikan pertumbuhan yang sama dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yaitu sekitar 5%,” kata dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (21/1).
Sedangkan pertumbuhan di luar pelabuhan umum seperti Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) diproyeksikan tumbuh sekitar 15%.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) ekspansi keluar wilayah IPC demi kejar kontrak baru
Dalam catatan Kontan.co.id, hingga September 2020 pendapatan jasa penundaan IPCM mencapai Rp 448,5 miliar atau berkontribusi 87,9% dari total pendapatan perusahaan.
Dari jasa penundaan tersebut, terdapat peningkatan signifikan dalam pendapatan TUKS yang naik 25,1% menjadi Rp 57,8 miliar. Kontribusi di sektor ini naik menjadi 11,3% dari total pendapatan. Di tahun 2019, kontribusi pendapatan TUKS ini masih 9,4%.
Selanjutnya, pendapatan dari Tersus juga tumbuh tajam hingga 31,2% menjadi Rp 47,8 miliar. Di mana kontribusinya meningkat dari 7,4% menjadi 9,4% dari total pendapatan perusahaan. Hal ini sejalan dengan strategi IPCM untuk meningkatkan porsi pendapatan di luar pelabuhan umum.
Di saat yang sama, IPCM mencatat laba bersih sebesar Rp 69,7 miliar atau naik 1,3% dari Rp 68,8 miliar pada periode yang sama tahun 2019. Pada Desember 2020, IPCM juga telah membagikan dividen interim sebesar Rp 2 per saham dengan total Rp 10,6 miliar.
Guna mengungkit kinerja pada tahun ini, IPCM fokus pada penguatan core bisnis (towage & pilotage) serta penguatan teknologi informasi, dan kesiapan armada. Bagian dari digitalisasi sistem operasi dapat mengetahui pergerakan kapal yang linier terhadap konsumsi bahan bakar dan pendapatan.
“Di samping itu kami juga meningkatkan kesiapan alat produksi, hingga lebih dari 95% dan pemerataan utilitasnya lebih dari 70%,” tambahnya.
Selain itu, kesiapan SDM yang handal, dengan optimalisasi kualitas SDM melalui pemenuhan Certificate of Competence (CoC) dan Certificate of Proficiency (CoP), dan juga meningkatkan teamwork serta implementasi Good Corporate Governance, transformasi budaya perusahaan dan implementasi risk culture juga menjadi salah satu strategi.
Kemudian, IPCM juga melakukan penguatan dan pertambahan pasar atau market expansion baik di wilayah maupun di luar PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
“Peningkatan profitabilitas, cost effectiveness, dan peningkatan layanan (SLA/SLG) dengan tarif yang kompetitif juga menjadi strategi untuk meningkatkan kinerja pada 2021,” pungkas Amri.
Selanjutnya: Penjualan swab antigen test Itama Ranoraya (IRRA) capai 1,7 juta unit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News