kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi Intiland (DILD) Menggenjot Kinerja Hingga Tutup Tahun


Kamis, 01 September 2022 / 06:25 WIB
Begini Strategi Intiland (DILD) Menggenjot Kinerja Hingga Tutup Tahun


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatatkan kinerja kurang memuaskan pada semester pertama 2022. Rugi bersih emiten properti ini meningkat menjadi Rp 162,92 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 23,13 miliar.

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi mengatakan, penurunan kinerja di semester pertama utamanya disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha. Pada semester I 2022, Intiland membukukan pendapatan usaha tercatat turun 14,13% menjadi Rp 960,4 miliar. Sebagai pembanding, periode yang sama tahun lalu pendapatan Intiland sebesar Rp 1,11 triliun.

"Terutama karena masih belum dilakukan pengakuan penjualan dari segmen mixed-use dan high rise," ujar Theresia kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8).

Baca Juga: Ini Penyebab Kinerja Intiland Development (DILD) di Semester I-2022 Loyo

Intiland optimistis mampu meningkatkan kinerjanya hingga akhir tahun nanti. Theresia mengatakan, DILD juga terus berusaha untuk meningkatkan penjualan, khususnya terhadap stok inventori sehingga dapat dibukukan secara langsung sebagai pendapatan usaha.

"Kami proyeksikan pendapatan usaha dan laba bersih akan meningkat seiring dengan penyelesaian pembangunan dan serah terima unit apartemen Fifty Seven Promenade yang nilainya sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun," jelasnya.

Oleh sebab itu, fokus Intiland di sisa tahun ini juga pada pengembangan dari proyek-proyek yang sedang berjalan dan meningkatkan penjualan khususnya dari unit-unit inventori. Sementara untuk pengembangan proyek baru, terutama high rise development, akan ditahan sampai kondisi lebih baik.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Properti di Tengah Kenaikan Suku Bunga Acuan

DILD juga telah menyiapkan proyek jangka panjang. Intiland menjalin kerja sama strategis dengan Mitbana untuk pengembangan kawasan Transit-Oriented Development (TOD) terpadu seluas 51 hektare di Talaga Bestari, Tangerang.

Pengembangan baru kawasan Talaga Bestari terbagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama, pengembangan township seluas 40 hektare yang terdiri dari perumahan, ritel, food & beverage, dan fasilitas club house baru untuk penghuni. Tahap kedua seluas 11 hektare untuk pengembangan area TOD yang  dilengkapi apartemen, ritel dan komersial terpadu yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas shuttle bus dan stasiun Mass-Rapid Transport (MRT).

Sampai Juni 2022, DILD mengantongi pendapatan pra-penjualan alias marketing sales sebesar Rp 803 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan segmen kawasan perumahan senilai Rp 479 miliar.

Baca Juga: Bunga Naik, Emiten Sektor Properti Masih Percaya Diri

Kontribusi berikutnya berasal dari penjualan di segmen kawasan industri senilai Rp 214 miliar serta segmen mixed use & high rise senilai Rp 110 miliar. Selain dari pendapatan pengembangan (development income), DILD juga membukukan recurring income sebesar Rp 338 miliar.

Realisasi marketing sales DILD baru mencapai 33,45% dari target Rp 2,4 triliun yang ingin dicapai sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×