Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai mencaplok 300.000 pelanggan MNC Play, PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) akan fokus mengembangkan segmen bisnis Fiber To The Home (FTTH).
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, menjelaskan proses pengambilalihan pelanggan aset MNC Play sejatinya telah selesai pada 15 November 2023.
"Lebih dari 300.000 pelanggan MNC Play telah memakai layanan FTTH milik Indosat melalui merek anyar, yakni MNC Play powered by Indosat Ooredoo Hutchinson," katanya kepada Kontan, Kamis (18/1).
Baca Juga: Indosat (ISAT) Melanjutkan Ekspansi ke Luar Jawa
Steve bilang pelanggan dapat memilih antara FTTH atau Internet Protocol Television Services (IPTV) maupun kedua layanan dalam satu paket yang sama. Untuk layanan IPTV disediakan oleh PT MNC Kabel Mediacom.
"Selain itu, langkah strategis ini juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak akuisisi pelanggan dan meningkatkan pendapatan Indosat dari bisnis FTTH," ucap dia.
Saat ini, layanan FTTH Indosat akan diperkuat oleh Asianet, yang di akhir 2023 memiliki jaringan fiber lebih dari 15.000 kilometer dan lebih dari 1,5 juta homepass di seluruh di Indonesia.
Baca Juga: Kinerja Emiten Telco Diproyeksi Positif pada 2024, Simak Rekomendasi Analis
Steve mengatakan ke depannya, Indosat akan terus mengembangkan layanan FTTH dan menjangkau lebih banyak pelanggan melalui strategi Go To Market yang terus dikaji secara komprehensif.
Rekomendasi Saham
Niko Margaronis, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan akan ada peningkatan lebih lanjut dalam sinergi merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 dalam memperluas pangsa pasar.
BRI Danareksa Sekuritas memprediksi ISAT akan menghasilkan pertumbuhan yang relatif lebih kuat dibandingkan perusahaan sejenis sebesar 7,3% CAGR pada 2023 sampai 2025.
Baca Juga: Intip Alasan Indosat (ISAT) Menjual Data Center ke BDx Indonesia
"Ini mempertimbangkan data payload yang stabil meningkat 9,7% CGAR 2023-2025 dan kombinasi penyesuaian harga serta kuota untuk memonetisasi peningkatan kinerja jaringan," jelas Niko dalam riset, 11 Desember 2023.
Tak hanya itu, ISAT juga dapat memperkuat lini bisnis baru, yakni di segmen business to business (B2B) atau UKM dengan layanan Information and Communication Technology (ICT) maupun cloud.
"ISAT juga telah membuat komitmen untuk meningkatkan operasional fix broadband. Ini menjadi keunggulan dalam perhitungan kami," kata Niko.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Fokus Lanjutkan Ekspansi Jaringan ke Indonesia Timur pada Tahun Ini
Adapun BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli ISAT dengan target harga Rp 11.000. Hingga akhir perdagangan Kamis (18/1), ISAT ditutup menguat 2,56% ke level Rp 10.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News