Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Straits Tbk (PTIS) mencatat penurunan tingkat utilisasi armada dari periode Januari hingga Juni 2020. Pemanfaatan peralatan atau armada PTIS turun antara 15% hingga 20% hingga Juni 2020 ketimbang dengan periode yang sama untuk tahun sebelumnya.
Direktur Operasi PTIS Sutina mengatakan, total armada PTIS sebanyak 29 unit. Melalui anak usahanya, PT Pelayaran Straits Perdana, emiten ini menjalankan bisnis pengangkutan dan pemindah muatan. Selain itu, Indo Straits juga bergerak di bidang jasa rekayasa kelautan terintegerasi dari pengerukan, pembangunan dermaga, dan pemancangan.
Guna mempertahankan kinerja dan menjaga permintaan klien, perusahaan ini juga terus berupaya untuk memberikan kenyamanan dengan memenuhi kewajiban kontrak selama pandemi. "Untuk menjaga permintaan dan posisi di pasar, kami mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak sosial yang ketat," kata Sutisna, Senin (22/6).
Baca Juga: Indo Straits (PTIS) fokus tangani kontrak jangka panjang di tengah pandemi Covid-19
Di tengah pandemi, bisnis dari jasa rekayasa kelautan terintegrasi dan jasa dukungan logistik masih mendukung kinerja PTIS. Namun, Indo Straits memperkirakan akan ada penurunan bisnis akibat penurunan harga batubara dan minyak bumi.
Sutina berharap, bisnis jasa rekayasa kelautan terintegrasi dapat tetap bertahan dan stabil sepanjang tahun 2020. "Jika harga batubara dan minyak bumi masih lemah maka segmen jasa rekayasa kelautan terintegrasi dan jasa dukungan logistik akan terus menurun di paruh kedua tahun ini," ujar dia.
Untuk menjaga keberlangsungan bisnis, PTIS juga melakukan efisiensi biaya untuk kegiatan operasional.
Baca Juga: Indo Straits (PTIS) tahan ekspansi di tengah pandemi corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
