Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) berkomitmen dukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).
Salah satu langkah Indika Energy untuk mendukung sektor tersebut adalah dengan mendirikan perusahaan bernama PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) pada awal April lalu.
Dalam catatan Kontan, INDY menguasai 99,9975% saham PT EMI. Adapun sisanya sebanyak 0,0025% dikuasai oleh PT Indika Energy Infrastructure (IEI) yang juga merupakan anak usaha INDY. Manajemen INDY pun pernah menyebut bahwa keberadaan PT EMI adalah untuk mengembangkan dan menjual kendaraan listrik roda dua di masa mendatang.
Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando mengonfirmasi bahwa sejauh ini PT EMI masih melakukan tahap awal pengembangan bisnis motor listrik. Ia tidak menjelaskan kapan proses pengembangan tersebut akan rampung, termasuk kapan waktu produksi dan penjualannya secara komersial.
“Kami masih dalam proses finalisasi rencana bisnis,” imbuh dia, Jumat (5/11).
Manajemen INDY memandang bahwa prospek kendaraan listrik, khususnya roda dua, cukup positif di masa depan. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah dalam mencapai netral karbon di tahun 2060 mendatang. “Target Indika Energy untuk mencapai net zero carbon adalah di tahun 2050,” lanjut Ricky.
Baca Juga: Harga batubara solid, Moody’s merevisi outlook Indika Energy (INDY) menjadi stabil
Sekadar informasi, INDY memang cukup getol melakukan diversifikasi bisnis belakangan ini. Maklum, INDY menargetkan mampu meningkatkan kontribusi pendapatan dari sektor non-batubara mencapai 50% pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, sejumlah inisiatif dilakukan oleh INDY. Di antaranya adalah divestasi aset-aset batubara, ikut terjun ke bisnis kehutanan, dan masuk ke bisnis EBT, termasuk kendaraan listrik.