Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT OBM Drilchem Tbk (OBMD) sukses masuk jajaran emiten dengan kenaikan harga saham tertinggi pada pekan lalu. Emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2021 ini menjadi jawara top gainers setelah melonjak 101,30% di pekan lalu.
Secara year to date, saham OBMD telah menguat di level 133%. Namun, pada perdagangan Selasa (13/9), harga saham OBMD merosot 2,01% ke posisi Rp 292.
Merujuk laporan keuangan periode semester pertama 2022, produsen bahan aditif berteknologi serat untuk aktivitas pengeboran ini, membukukan kinerja yang cemerlang. Penjualan OBMD melesat 83,85% secara tahunan menjadi Rp 55,10 miliar.
Penjualan ke pasar ekspor meroket 131,65% secara tahunan menjadi Rp 19,76 miliar. Sedangkan penjualan ke pasar lokal naik 64,78% menjadi Rp 35,33 miliar dalam periode enam bulan pertama 2022.
Penjualan lokal berkontribusi paling tinggi sebanyak 64,11% dari total penjualan bersih hingga Juni 2022. Sisanya disumbang dari penjualan ke pasar ekspor.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham OBM Drilchem (OBMD) yang Terdongkrak Prospek Industri Migas
Dari sisi bottom line, kinerja OBMD melesat signifikan. OBMD berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 13,23 miliar. Meroket 1.569,89% dibandingkan realisasi semester I-2021 dengan nilai Rp 792,52 juta.
Wakil Direktur Utama OBM Drilchem, Ivan Alamsyah Siregar mengungkapkan, lonjakan kinerja pada paruh pertama 2022 didongkrak oleh tingginya permintaan terhadap produk OBMD. Hal ini sejalan dengan optimalisasi pengeboran dan eksplorasi lapangan minyak dan gas (migas).
Dari dalam negeri, target pemerintah menggenjot produksi minyak ke tingkat 1 juta barel per hari pada tahun 2030, telah menjadi katalis positif bagi bisnis OBMD. Secara bersamaan, OBMD pun menangkap peluang untuk memperluas pasar ekspor ke sejumlah negara.
Pasar ekspor OBMD saat ini terutama ditujukan ke negara India, Australia, dan Pakistan.
"Untuk negara Timur Tengah saat ini sedang dalam finalisasi perjanjian, diharapkan pengiriman pertama dapat dilakukan pada akhir bulan September 2022," ujar Ivan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/9).
Sebagai informasi, penggunaan produk OBM Drilchem bertujuan mengurangi waktu non-produktif di site dengan membantu meningkatkan stabilitas dan mencegah kehilangan cairan pada sumur bor, mencegah penempelan diferensial, mengurangi torsi dan tarikan berlebihan, serta meningkatkan pembersihan lubang.
Dengan prospek bisnis yang masih apik, Ivan optimistis OBMD bisa menjaga momentum pertumbuhan kinerja. Adapun sepanjang tahun ini OBMD menargetkan bisa mengantongi penjualan Rp 94 miliar atau tumbuh di level 40% dibandingkan tahun lalu.
Hingga bulan Agustus, Ivan memberikan gambaran, realisasinya sudah mencapai 64% dari target. Lalu, dari target penjualan Rp 94 miliar itu, OBMD mengestimasikan setidaknya bisa mengamankan 8% sebagai laba bersih setelah pajak.
Saat ini, OBMD pun sedang melakukan ekspansi meningkatkan kapasitas penyimpanan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan. Saat ini, OBMD memiliki pergudangan (warehouse) di Karawang dan Balikpapan.
Baca Juga: Penjualan Meroket 80,5%, OBM Drilchem (OBMD) Optimistis Capai Target 2022
OBMD akan menggandakan kapasitas penyimpanan di Balikpapan. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam memobilisasi produk. Saat ini, ekspansi warehouse sudah dalam tahap penjajakan akhir.
"Diharapkan penambahan gudang dapat dilakukan sebelum akhir tahun 2022, seiring dengan dimulainya kontrak dengan Timur Tengah," terang Ivan.
Guna memuluskan rencana kerjanya di tahun ini, OBMD telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 3,8 miliar. Alokasi capex ditujukan untuk penambahan gudang, pembelian sparepart, dan modifikasi mesin produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News