kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Astra International (ASII) jaga kinerja pada paruh kedua 2021


Kamis, 09 September 2021 / 12:11 WIB
Begini strategi Astra International (ASII) jaga kinerja pada paruh kedua 2021
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

Sebagai informasi, sepanjang semester pertama tahun ini ASII telah mencetak pertumbuhan kinerja. Pendapatan bersih konsolidasian grup Astra tercatat sebesar Rp 107,4 triliun atau naik 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 89,79 triliun.

Adapun laba bersih Astra tercatat mencapai Rp 8,8 triliun pada semester I-2021. Jumlah tersebut 22% lebih rendah dibandingkan dengan semester pertama tahun 2020, ketika ASII memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata.

Jika tidak memperhitungkan keuntungan penjualan Bank Permata, laba bersih grup meningkat 61%, terutama disebabkan kinerja divisi otomotif yang lebih baik.

Laba bersih dari divisi otomotif Grup naik 362% menjadi Rp 3,3 triliun, peningkatan volume penjualan pada semester pertama tahun ini terutama pada segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah.

Baca Juga: Saham BBCA, ASII & BUKA masuk daftar top yang dikoleksi asing saat IHSG tertekan

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan laba bersih sebesar Rp 267 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp296 miliar pada semester pertama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan dan pasar suku cadang pengganti.

Selanjutnya, laba bersih dari divisi alat berat Grup, pertambangan, konstruksi dan energi naik 13% menjadi Rp 2,7 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu dan menguatnya harga batubara.

Kemudian laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 66% menjadi Rp 517 miliar, terutama disebabkan harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×