Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,1 triliun sepanjang kuartal pertama tahun ini. Di saat yang ADHI mencetak laba kotor sebesar Rp 325,5 miliar, dimana margin laba kotor ADHI berhasil naik dari 13,6% pada kuartal 1 I-2020 lalu akibat efisiensi, menjadi 15,3% pada kuartal 1-2021 ini.
Kemudian margin laba usaha juga naik dari 7,5% pada Triwulan I Tahun 2020 lalu, menjadi 8,3% pada Triwulan I Tahun 2021 ini. Dan untuk bottom line, ADHI masih tetap mencetak laba sampai triwulan I 2021 ini sebesar Rp 5,8 miliar walaupun masih di tengah pandemi Covid-19.
Adapun total aset ADHI pada triwulan I Tahun 2021 mencapai Rp 37,5 triliun sedangkan liabilitas ADHI pada triwulan I Tahun 2021 mencapai Rp 31,9 triliun.
Baca Juga: Tingkatkan kinerja, Mustika Ratu (MRAT) bakal maksimalkan seluruh segmen bisnis
Untuk ekuitas pada triwulan I tahun 2020 masih relatif tetap dibanding ekuitas pada Desember 2020 yakni pada kisaran Rp 5,6 triliun. ADHI juga mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan Maret sebesar Rp 2,2 triliun (di luar pajak).
Carry over kontrak dari tahun 2020 ke tahun 2021 sebesar Rp 35,3 triliun (di luar pajak), sehingga nilai total order book sampai dengan Maret 2021 sebesar Rp 37,5 triliun (di luar pajak).
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada bulan Maret 2021, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 88%, Properti sebesar 11%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 46%, Jalan dan Jembatan sebesar 15%, dan proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, dan proyek-proyek EPC sebesar 39%.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) menggarap sejumlah proyek unggulan
Berdasarkan segmentasi kepemilikan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 60%, BUMN sebesar 25%, dan Swasta sebesar 14%.
Sekretaris ADHI Farid Budiyanto mengatakan pada tahun 2021 ini, ADHI akan menjalankan strategi operasional dan keuangan dengan harapan adanya perbaikan kinerja dibandingkan tahun 2020 yang lalu.