Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emiten ritel diyakini akan membaik tahun ini, termasuk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Pemulihan kinerja RALS didasari oleh mulai membaiknya mobilitas masyarakat.
Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mengatakan, kunjungan (traffic) masyarakat ke pusat perbelanjaan meningkat hingga 14% pada kuartal keempat 2021. Dus, RALS diperkirakan membukukan pendapatan yang lebih solid dibandingkan dengan periode 2020.
Tahun lalu, konstituen Indeks Kompas100 ini diperkirakan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 3 triliun atau naik 20% dibandingkan 2020. Rifqi mengatakan, proyeksi ini merupakan imbas pemulihan ekonomi dan adanya efek domino dari booming harga komoditas di 2021. Rifqi juga memproyeksi RALS mampu membukukan laba bersih.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Ritel, Mana yang Menarik?
Hanya saja, mengawali tahun 2022 ini, Rifqi memandang bisnis retail akan sedikit terkontraksi, mengingat jumlah kasus harian Covid-19 yang didominasi oleh varian omicron mampu menyusutkan outlook pertumbuhan dari sektor konsumsi primer. Meskipun demikian, data menunjukkan mobilitas masyarakat untuk melakukan kunjungan ke tempat retail masih berada di level positif, yakni tumbuh 7% per 28 Januari 2022.
Rifqi menilai, RALS akan lebih berfokus terhadap peningkatan penjualan secara online serta mempertahankan keberadaan gerai existing. RALS disebut akan terus melanjutkan penjualan melalui e-commerce.
“Sampai sekarang, kontribusi penjualan online belum terlalu besar terhadap penjualan Ramayana Lestari. Akan tetapi, Ramayana tetap melanjutkan kerjasama dengan marketplace terbesar di Indonesia,” terang Rifqi kepada Kontan.co.id, Selasa (1/2).
Secara market share (pangsa pasar), RALS merupakan salah satu pemimpin pasar gerai ritel setelah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan porsi pasar sebesar 14,1%. Rekomendasi MNC Sekuritas terhadap saham RALS adalah adalah beli dengan target harga Rp 850 per saham.
Baca Juga: Bisnis RALS Dibebani Bayang-Bayang Pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
