Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
PT Adaro Indonesia, anak perusahaan yang 88,5% sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh ADRO, telah meneken perjanjian fasilitas pinjaman sebesar US$ 400 juta pada Jumat (23/4).
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan, pinjaman yang didapatkan oleh Adaro Indonesia akan digunakan untuk pelunasan lebih awal fasilitas pinjaman senilai US$ 1 miliar tertanggal 25 Agustus 2014, yang akan jatuh tempo di bulan Agustus 2021.
“Dimana pinjaman ini didapatkan dari beberapa bank,” terang Nadira saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (28/4). Meski demikian, Nadira tidak merinci ihwal bank mana saja yang ikut mendanai pinjaman ini.
Baca Juga: Simak jurus Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) tekan rugi bersih di kuartal I 2021
Fasilitas pinjaman ini akan dibayarkan setiap kuartal dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 April 2026 atau lima tahun setelah tanggal perjanjian fasilitas. Adapun ADRO memberikan jaminan sepenuhnya atas fasilitas pinjaman ini kepada Adaro Indonesia.
“Dampak positifnya adalah, dengan pinjaman baru ini kami dapat memperkuat struktur permodalan,” terang Nadira.
Robertus menilai, pinjaman sindikasi ini sudah tepat. Toh, ADRO bisa diuntungkan dengan kondisi suku bunga yang landai saat ini. “Dampaknya positif karena dapat membiayai proyek ekspansi dan modal kerja berikutnya,” pungkas dia.
Selanjutnya: Tingkatkan kinerja, Tigaraksa Satria (TGKA) akan berburu prinsipal baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News