Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sentimen eksternal masih akan menopang pergerakan rupiah, di mana fokus pelaku pasar masih tertuju pada rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Jumat (21/10), rupiah ditutup melemah 0,39% ke level Rp 15.632 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah koreksi 0,19% ke Rp 15.610 per dolar AS.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan pergerakan rupiah kemungkinan masih melemah pada hari ini. Hal itu terjadi karena imbal hasil obligasi AS yang terus menguat.
"Pelemahan rata-rata harga saham telah meningkatkan likuiditas terhadap dolar yang didukung oleh kenaikan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang naik ke level tertinggi baru dalam 14 tahun di 4,178%," jelas Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (21/10).
Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Bagaimana Nasibnya hingga Akhir Tahun Nanti?
Sentimen pergerakan rupiah masih belum beralih dari inflasi global yang masih panas, akan mempengaruhi jalur perdagangan terutama harga komoditas yang mengalami penurunan signifikan.
Sutopo mengatakan, di pekan ini data ekonomi cenderung sepi sehingga fokus akan bergeser ke geopolitik terutama drama politik di Inggris yang akan mempengaruhi pergerakan mata uang, soal siapa yang akan menggantikan Liz Truss sebagai perdana menteri.
Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan rupiah cenderung kembali melemah di tengah tren penguatan dolar AS terhadap mata uang utama di tengah sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang masih akan agresif dalam jangka pendek.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Level Rp 15.000 Per Dolar AS, Simak Prediksinya di Akhir Tahun
"Yield US Treasury pun mendekati level 4,5% yang selanjutnya mendorong yield SUN 10 tahun meningkat hingga 7,6%," Jelasnya.
Josua mengatakan pelaku pasar akan mencermati keputusan ECB pada pekan depan sebelumnya menantikan keputusan The Fed pada rapat FOMC awal November.
Sutopo memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 15.650 per dolar AS- Rp 15.750 per dolar AS pada hari ini. Sedangkan Josua memperkirakan, rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.575 - Rp 15.675 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News