Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Analis Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong juga melihat, The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan September 2023. Namun, dengan perkembangan terakhir, terutama harga energi yang kembali naik, Kepala The Fed Jeroke Powell diperkirakan akan hawkish.
Sementara RDG BI tidak akan memberikan sinyal untuk menaikkan maupun menurunkan suku bunga. “Gubernur BI diperkirakan akan memberikan statement seputar stabilitas nilai tukar dengan intervensi,” kata Lukman.
Saat ini, investor wait and see menantikan rilis hasil FOMC. Rupiah dan mata uang Asia lainnya diperkirakan masih akan datar dengan kecenderungan melemah.
Baca Juga: Penurunan Impor Indonesia Perlu Diwaspadai
Dalam waktu dekat, rupiah berpotensi melemah ke Rp 15.400 per dolar AS. “Dolar AS sendiri diperkirakan masih akan kuat sehingga tidak banyak peluang bagi rupiah untuk menguat,” ucap Lukman.
Namun, dengan inntervensi, Lukman melihat rupiah idealnya akan berkisar di Rp 15.500-Rp 15.700 hingga akhir tahun. Sementara Sutopo memprediksi, rupiah kemungkinan akan cenderung stabil dan tetap di bawah Rp 15.500 dengan kemungkinan penguatan hingga ke Rp 15.200 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News