kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Begini Prospek Reksadana Pasar Uang Setelah Bunga Naik


Kamis, 25 Agustus 2022 / 22:03 WIB
Begini Prospek Reksadana Pasar Uang Setelah Bunga Naik
ILUSTRASI. Reksadana pasar uang biasanya digunakan sebagai instrumen investasi jangka pendek dengan likuiditas yang tinggi.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis points menjadi 3,75% bisa berdampak pada obligasi dan deposito. Kedua instrumen ini merupakan aset dasar reksadana pasar uang, terutama untuk obligasi dengan tenor pendek.  

"Dari market obligasi, sejak kenaikan BI pada minggu ini, yield obligasi tenor pendek mulai mengalami kenaikan lagi," ujar Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki kepada Kontan.co.id, Kamis (25/8). 

Gama mengatakan kenaikan ini disebabkan oleh aksi jual investor yang menyebabkan harga turun dan yield meningkat. Sementara dari segi deposito di perbankan, suku bunga deposito juga sudah mulai pelan-pelan naik meski belum signifikan. 

Dia menyebut, masih banyak bank yang kelebihan likuiditas sehingga mereka masih belum terlalu butuh untuk menaikkan suku bunga deposito dengan signifikan. 

Baca Juga: Ini 5 Manajer Investasi dengan Dana Kelolaan Terbesar per Juli 2022

Dengan dua kondisi tersebut, Gama memperkirakan imbal hasil reksadana pasar uang masih akan cenderung sama atau turun tipis hingga akhir tahun. 

"Walaupun bunga deposito mulai sedikit demi sedikit naik, dari segi obligasi masih akan ada tekanan dari pasar obligasi. untuk Reksadana Pasar Uang Sucorinvest, hingga akhir tahun kami masih memperkirakan imbal hasil reksadana pasar uang kami akan berada pada range 3,5%-4% per tahun," ucap dia. 

Baca Juga: Simak Racikan Portofolio Menarik Saat Bunga Acuan Naik

Reksadana pasar uang biasanya digunakan sebagai instrumen investasi jangka pendek dengan likuiditas yang tinggi. Sehingga, investor biasanya akan lebih melihat sisi likuiditas daripada sisi return.

Menurut Gama hingga saat ini dana kelolaan reksadana pasar uang Sucorinvest masih terus mengalami kenaikan. "Kami masih akan mengelola reksadana pasar uang kami dengan secara aktif, tetapi tetap mengedepankan likuiditas," tutur dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×