Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus bergulir. Analis memperkirakan apabila terjadi kenaikan maka akan memberikan efek terhadap kinerja emiten ritel.
Equity Analyst Pilarmas Investindo Desy Israhyanti mengatakan bahwa kenaikan harga BBM subsidi akan berefek pada kenaikan inflasi sehingga daya beli masyarakat akan turun.
"Sehingga efeknya ke emiten ritel cukup signifikan karena masyarakat akan memfokuskan pengeluaran pada kebutuhan primer," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/8).
Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael juga memperkirakan emiten-emiten ritel yang menyasar ke segmen menengah ke bawah seperti RALS akan terdampak. Selanjutnya, AMRT yang menyasar seluruh segmen pun juga akan terdampak.
"Untuk yang menyasar segmen menengah atas tidak terlalu berpengaruh," tambahnya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Beli dari Bahana Sekuritas untuk Hari Ini (29/8)
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bahwa sebetulnya dampak ke emiten ritel akan tergantung pada besaran kenaikan BBM.
Di sisi lain, Wawan mencermati bahwa kenaikan harga BBM subsidi diperkirakan tidak akan terlalu signifikan berkaca dari kenaikan harga Pertamax yang naik sekitar 30% menjadi Rp 12.500.
"Suara-suara kenaikan ini juga sebagai test the water untuk melihat seperti apa respon masyarakat. Apalagi tahun depan mulai persiapan pemilu sehingga perhitungan politis akan tetap ada," katanya.
Wawan juga melihat sebetulnya di tengah pertumbuhan ekonomi cukup masih tinggi. Hal itu berkaca pencapaian di kuartal II di atas 5%.
Sehingga, ia berpendapat sekalipun ada dampak dari inflasi tetapi pertumbuhan ekonomi di akhir tahun walaupun turun tetap bisa dipertahankan di 5%. "Kalau seperti itu, ada harapan pendapatan para emiten ritel bisa dipertahankan," katanya.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham dari Ajaib Sekuritas Hari Ini (29/8)
Dilanjutkannya, apalagi emiten seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang memiliki target pasar kelas menengah atas. Menurutnya, MAPI tidak akan terlalu terpengaruh dengan fenomena yang ada saat ini.
Oleh sebab itu, ia menilai saham MAPI tetap bisa dicermati dengan target harga Rp 1.100. Kemudian, ia menilai saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) juga bisa tetap diamati seiring kuatnya fundamental kinerja perseroan di semester I dengan target harga Rp 700.
Desy juga menjagokan MAPI dengan target harga Rp 990 - Rp 1.100. Kemudian Sucor Sekuritas juga merekomendasikan MAPI dengan target harga Rp. 1.275.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News