Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) masih terus bergulir.
Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas OJK, Inarno Djajadi menuturkan proses IPO Pertamina Hulu Energi masih ada sedikit penundaan, sehingga yang baru masuk rencana PT Pertamina Geothermal Energy.
"Untuk Pertamina Hulu Energy masih ada hal teknis atau dokumen yang perlu diperbaiki, salah satunya laporan keuangan," ucap Inarno dalam konferensi pers virtual, Senin (6/1).
Baca Juga: Elnusa (ELSA) Gandeng Resimen Induk Kodam Jayakarta Bikin Pelatihan Kepemimpinan
Dia bilang tadinya Pertamina Hulu Energy akan menyampaikan atau menggunakan laporan keuangan per Juni 2022. Namun nantinya PHE akan memakai laporan keuangan Desember 2022. "Kisarannya tergantung appetite eksternal juga, tapi kisarannya Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun," imbuhnya.
Seperti yang dikabarkan, Subholding Upstream Peraminta ini akan menawarkan saham perdana ke publik sebesar 10% sampai dengan 15%.
Adapun aksi ini bakal menyusun, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk yang sedang dalam proses penawaran perdana alias bookbuilding dikisaran Rp 820-Rp 945 per saham.
Baca Juga: Masih Dibahas, Pertamina Belum Capai Kesepakatan di Blok Masela
Dalam IPO saham PGEO, Pertamina Geothermal Energy akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham. Dus, Pertamina Geothermal Energy berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 9,78 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News