kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini dampak pemberlakuan PPKM darurat terhadap kinerja emiten semen


Kamis, 08 Juli 2021 / 19:07 WIB
Begini dampak pemberlakuan PPKM darurat terhadap kinerja emiten semen
ILUSTRASI. Semen Holcim.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada 3 Juli-20 Juli 2021 untuk menekan penularan virus corona di Indonesia. Pemerintah menetapkan sejumlah sektor usaha yang masih bisa beroperasi selama PPKM darurat, yang digolongkan ke dalam golongan sektor esensial dan kritikal. Industri bangunan dan semen masuk ke dalam sektor kritikal.

Meskipun masuk ke dalam sektor kritikal, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi menyebut, pembatasan mobilitas masyarakat sedikit banyak akan mempengaruhi industri semen, terutama untuk semen yang dijual secara retail.

Di sisi lain, tanpa mengurangi esensi pembangunan nasional yang menjadi proyek strategis nasional, opsi untuk menunda  konstruksi selama dua sampai tiga pekan bisa dilakukan. Dari sini, Yosua cukup meyakini penjualan di industri semen akan berkurang.

Baca Juga: Indocement (INTP) alokasikan seluruh laba bersih tahun 2020 sebagai dividen

Yosua meyakini, seluruh perusahaan semen yang mempunyai bisnis utama di Pulau Jawa akan terkena imbas dari PPKM darurat ini. Apalagi, secara umum konsumsi semen di wilayah Jawa mencapai 50% dari total konsumsi nasional. Bukan hanya di Jawa bagian Barat, namun di bagian timur juga konsumsinya tetap akan turun.

Yosua bilang, sampai bulan Mei kemarin, penjualan semen di Jawa Timur turun 4,7% dan penjualan di DKI Jakarta terkoreksi 12,4%.

Berkaca pada pengalaman pandemi 2020, sektor semen dapat terkena imbas yang sama jika PPKM Darurat diperpanjang, yang tentu saja penyebab diperpanjangnya karena pandemi yang belum terkendali.

Namun perlu diingat, PPKM ini merupakan  pengorbanan bersama yang dilakukan untuk kepentingan bersama, agar pandemi cepat berakhir.

“Jika pandemi cepat berakhir, maka daya beli masyarakat akan meningkat kembali dengan cepat, pemerintah juga memiliki dana yang cukup untuk pembangunan, sehingga tentu saja industri semen akan kembali membaik dan penjualan semen cepat pulih,” terang Yosua sat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/7).

Selanjutnya: Ini deretan saham pilihan Ciptadana Sekuritas untuk semester II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×