kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini Cara Waskita Karya (WSKT) Turunkan Tingkat Utang


Selasa, 22 Maret 2022 / 15:23 WIB
Begini Cara Waskita Karya (WSKT) Turunkan Tingkat Utang
ILUSTRASI. Waskita Karya (WSKT) masih terus berupaya menurunkan tingkat utangnya.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masih terus berupaya menurunkan tingkat utangnya. Berdasarkan data RTI, debt to equity ratio (DER) WSKT mencapai 1.157,29%.

Head of Investor Relation WSKT Julius Caesar Samosir mengatakan, upaya yang dilakukan melalui strategi 8 streams penyehatan Waskita yang telah dijalankan dengan tujuan memperbaiki kinerja keuangan, salah satunya restrukturisasi utang. "Strategi ini sudah dilakukan dengan baik ditahun lalu dan akan difinalisasi pada tahun ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/3).

Melalui Master Restructuring Agreement (MRA), WSKT bersama 21 bank juga sepakat merestrukturisasi utang bank induk sebesar Rp 29,24 triliun dengan memperpanjang masa kredit hingga 2026 dan tingkat suku bunga pinjaman yang jauh lebih kompetitif sebesar 5,50% per tahun.

WSKT juga akan menerbitkan obligasi dengan penjaminan pemerintah hingga Rp 5,6 triliun dengan tujuan refinancing dengan tingkat bunga yang jauh lebih kompetitif dibandingkan sebelumnya. Penerbitan obligasi pertama telah dilakukan tahun 2021 sebesar Rp 1,77 triliun dan sisanya akan dieksekusi tahun ini.

Baca Juga: Kinerja Wijaya Karya (WIKA) Kurang Memuaskan di 2021, Begini Prospeknya Tahun 2022

Selain itu, WSKT juga telah mendapatkan dana PMN 2021 dengan tujuan penguatan modal yang akan digunakan untuk penyelesaian proyek tol yang tertunda. Tahun ini, WSKT juga akan menerima PMN senilai Rp 3 triliun sebagai tambahan modal untuk penyelesaian proyek.

"Dukungan pemerintah dalam bentuk PMN ini juga berdampak positif bagi ekuitas dan DER perseroan," katanya.  

Penyelesaian proyek jalan tol tersebut juga akan memperlancar proses divestasi yang juga bertujuan untuk mengurangi utang dan beban bunga, serta memperbaiki likuiditas WSKT. Sejak tahun 2021 lalu, manajemen WSKT menargetkan melakukan divestasi atas 13 ruas tol hingga 2026 dengan potensi penurunan utang melalui dekonsolidasian mencapai Rp 41 triliun.

"Dengan divestasi ini, kedepannya kami menargetkan untuk menjaga level DER pada 1 - 2 kali," kata Julius.

WSKT juga telah menyelesaikan proses restrukturisasi pada anak usaha Waskita Toll Road, Waskita Karya Realty dan Waskita Karya Infrastruktur. Adapun total utang yang direstrukturisasi ketiga anak usahanya itu mencapai Rp 24,71 triliun.

"Saat ini, kami fokus dalam menyelesaikan proses restrukturisasi pada anak perusahaan Waskita Beton Precast (WSBP) yang ditargetkan selesai di tahun ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×