kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beberapa Emiten Akan Gelar Rights Issue, Simak Rekomendasi dari Analis


Selasa, 04 Juli 2023 / 20:15 WIB
Beberapa Emiten Akan Gelar Rights Issue, Simak Rekomendasi dari Analis
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan IHSG. Sederet emiten akan melakukan penambahan modal lewat skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sederet emiten akan melakukan penambahan modal lewat skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Setidaknya ada lebih dari 5 emiten yang terjadwal akan melakukan rights issue.

Ambil contoh, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Melansir keterbukaan informasi, MIDI akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 4,61 miliar Saham Baru atau setara dengan 13,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Jumlah dana yang akan diterima MIDI dalam PMHMETD I sebesar Rp 1,24 triliun.

PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) juga akan menawarkan sebanyak 499,99 juta saham baru seri C dengan nominal Rp 1.000 per saham. Artinya, dana segar yang dikantongi SIPD dari rights issue sebesar Rp 499,99 miliar.

Senior Information Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, rata-rata penggunaan dana rights issues emiten bertujuan untuk ekspansi bisnis.

Terkait kondisi market saat ini, perekonomian domestik masih stabil, meskipun didera oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

“Stabilitas perekonomian domestik masih bakal ditopang oleh konsumsi domestik. Penghimpunan dana rights issue untuk ekspansi bisnis jadi wajar,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/7).

Baca Juga: Bank IBK akan Rights Issue untuk Incar Dana Rp 1,38 Triliun, Berikut Jadwalnya

Nafan melihat, emiten yang melakukan rights issue baru-baru ini masih ada pada level small and medium caps, sehigga pergerakan sahamnya akan lebih volatil.

Saat sudah terjadi pemberitaan rights issue, cenderung ada euforia, sehingga kemungkinan mereka akan mengalami kenaikan volume saham. Namun, sifatnya sementara karena dilakukan oleh para investor yang ingin trading jangka pendek.

Nafan pun belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten yang tengah melakukan rights issue.

“Sebab, para emiten tersebut masih ada pada level  small and medium caps, sehingga sahamnya kurang likuid,” ujarnya.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, rights issue secara umum dilakukan oleh emiten untuk memperoleh dana dengan tujuan ekspansi bisnis emiten atau ekspansi bisnis anak usaha mereka.

“Rights issue juga dilakukan oleh beberapa emiten untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka, seperti pembayaran kewajiban seperti hutang,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/7).

Secara umum, jika emiten melakukan rights issue untuk ekspansi bisnis dan belanja modal kerja, hal itu merupakan tanda yang bagus alias prospektif.

“Jika suatu emiten melakukan rights issue untuk memenuhi kewajiban mereka seperti pembayaran hutang, maka hal itu bukan pertanda yang baik,” kata Arjun.

Menurut Arjun, SIPD akan menggunakan mayoritas dana rights issue untuk ekspansi bisnis anak usaha mereka.

“Sementara, MIDI melakukan rights issue untuk belanja modal kerja dan investasi ke anak perusahaan,” ungkapnya.

Arjun pun merekomendasikan buy saham MIDI dengan target harga Rp 480 per saham.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Akan Lakukan Rights Issue, Ini Rekomendasi Analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×