Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kenaikan beban yang tidak sepadan dengan kenaikan pendapatan membuat PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengalami penurunan laba bersih sepanjang Januari-September 2014.
Perusahaan otomotif ini membukukan laba bersih sebesar Rp 398,76 miliar per akhir kuartal III-2014. Pencapaian ini merosot dari realisasi periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp 410,82 miliar.
Beban usaha perseroan membengkak 26,48% menjadi Rp 1,05 triliun. Biaya keuangan perseroan juga melambung dari Rp 148,27 miliar menjadi Rp 200,78 miliar. Sementara, pendapatan bersih anak usaha Grup Saratoga ini hanya naik 16,48% menjadi Rp 12,01 trilun.
Porsi beban pokok pendapapatan terhadap pendapatan bersih MPMX pun naik dari 85,25% menjadi 85,59%. Angka itu setara dengan Rp 8,79 triliun menjadi Rp 10,28 triliun.
"Kondisi ekonomi makro masih menantang, namun kami optimistis, dengan strategi bisnis dan daya saing anak-anak usaha yang meningkat, MPMX akan bertumbuh,” kata Koji Shima, Direktur Utama MPMX dalam pernyataan resminya, Selasa (28/10).
Lebih lanjut, ia merinci, di sektor distribusi dan ritel kendaraan roda dua, perusahaan berhasil mencatatkan penjualan motor Honda sebanyak 732.000 unit di sembilan bulan pertama 2014. Angka ini meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, anak usahanya yang menjalankan bisnis ini adalah PT Mitra Pinasthika Mulia.
Peningkatan juga terjadi pada penjalan roda empat. Melalui PT MPMAuto, perseroan telah menjual sekitar 1.000 unit mobil Nissan dan Datsun. Kemudian, di bisnis consumer auto parts, melalui PT Federal Karyatama (FKT), MPMX mencatat kenaikan pendapatan 8% menjadi Rp 1,2 triliun. Perusahaan berhasil memproduksi 47,4 juta liter pelumas Federal Oil.
MPMX juga mengembangkan bisnis penyewaan kendaraan bermotor. Melalui anak usahanya, MPMRent, telah memiliki 16.100 unit kendaraan sampai dengan September 2014. Hal ini memperkuat posisi MPMRent sebagai salah satu pemain utama di bisnis jasa rental kendaraan
Terakhir, segmen bisnis jasa finansial. Anak usaha MPMX di sektor asuransi, yaitu MPMInsurance berhasil meraih pertumbuhan premi hingga 79% menjadi Rp 99 miliar. Sementara laba bersihnya melesat 340% menjadi sebesar Rp 12 miliar.
MPMFinance juga memutuskan untuk mengambil langkah konservatif dengan menaikan biaya cadangan. Proses integrasi bisnis pasca merger antara MPMFinance dan Sasana Artha Finance (SAF) masih berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News